Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik, Daftar Pengurus di Kantor DPP PPP "Hilang"

Kompas.com - 23/09/2014, 14:27 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemandangan berbeda terlihat di salah satu ruangan di Kantor DPP PPP di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/9/2014). Papan yang berisi struktur kepengurusan DPP PPP hilang.

Sebelumnya, papan itu terpasang di sisi tembok sebelah kanan lobi kantor tersebut. Di papan itu tertulis nama Suryadharma Ali sebagai Ketua Umum DPP PPP dan Romahurmuziy sebagai Sekjen DPP PPP. Ada pula daftar nama pengurus DPP PPP lainnya.

Informasi yang diterima Kompas.com, papan itu telah dicopot sejak satu minggu yang lalu atau setelah Suryadharma memecat tiga pengurus DPP PPP. Sebelumnya, Suryadharma juga sudah dipecat sebagai Ketua Umum oleh kubu Emron Pangkapi.

Suryadharma tak mengakui pemecatan dirinya dan merasa masih sah menjabat ketum. Begitu pula Emron merasa sah menjabat Plt Ketum. Akhirnya, muncul dualisme kepemimpinan di PPP. (baca: Atasi Konflik PPP, Mahkamah Partai Akan Beri Putusan Sela)

"Sejak pertama (konflik), satu minggu yang lalu saya jaga. Hari Minggu tepatnya, papan itu sudah dicopot," kata salah seorang anggota Angkatan Muda Ka'bah yang enggan disebutkan namanya itu.

Menurut dia, pencopotan papan itu atas perintah Suryadharma langsung. Kini, papan tersebut disimpan oleh pihak kesekretariatan Kantor DPP PPP.

Dijumpai terpisah, Ketua Mahkamah DPP PPP Chozin Chumaidy mengaku, tak mengetahui secara pasti ihwal pencopotan papan tersebut.

"Kayaknya lagi dicat, ya. Kan ada perubahan kepengurusan," katanya.

Namun, saat ditegaskan kepengurusan manakah yang dimaksud, Chozin memilih bungkam.

"Enggak tahu, enggak tahu. Nanti saya tanyakan ke sekretariatan karena mereka yang ngurus," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com