Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hashim kepada Ahok: Anda Minggu Depan Jangan-jangan Pindah ke PDI-P

Kompas.com - 15/09/2014, 14:04 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mencurigai, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang baru mundur dari Partai Gerindra akan segera bergabung dengan partai lain. Hashim mengatakan, ia sudah menyampaikan kecurigaan itu secara langsung kepada Ahok.

"Anda minggu depan jangan-jangan mau pindah ke PDI-P?" kata Hashim dalam jumpa pers di Hotel Intercontinental Midplaza, Jakarta Pusat, Senin (15/8/2014) siang.

Namun, kata Hashim, Ahok membantah hal tersebut. "Saya tidak mau berpartai lagi, Pak," ujar Hashim menirukan jawaban Ahok.

Hashim mengatakan, kecurigaannya itu muncul bukan tanpa alasan. Dia menilai Ahok terlalu cepat dan terlalu mudah dalam mengambil keputusan untuk keluar dari Gerindra.

"Saya dapat kesan, dan teman-teman di Gerindra lainnya mendapatkan kesan, Anda sudah rencanakan ini dari lama, dan RUU Pilkada hanya alasan saja. Masa tidak lebih dari 24 jam langsung memutuskan keluar dari partai?" lanjut Hashim kepada Ahok.

Menurut adik Prabowo Subianto ini, akan lebih baik jika Ahok berdiskusi terlebih dahulu dengan elite Partai Gerindra sebelum memutuskan mundur.

"Terserah mau keluar, tetapi kalau beda pendapat kita bicara dulu. Kita bisa berapa orang kita bahas. Bisa sampai bermalam-malam kita bicarakan dulu," ujarnya.

Ahok memutuskan untuk keluar dari keanggotaan Gerindra karena tidak setuju dengan sikap Gerindra bersama Koalisi Merah Putih yang menginginkan bahwa pemilihan kepala daerah dilakukan melalui DPRD.

RUU Pilkada saat ini tengah dibahas Panitia Kerja DPR. Sebelum Pilpres 2014, parpol yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih masih mendukung penyelenggaraan pilkada secara langsung.

Namun, kini para parpol tersebut, yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional berubah sikap dan menginginkan agar pilkada dilakukan melalui DPRD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com