Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Pers Minta Dua Wartawan Perancis yang Ditahan di Papua Dideportasi

Kompas.com - 05/09/2014, 19:25 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pers Bagir Manan meminta agar dua wartawan Arte TV dari Perancis yang saat ini ditahan oleh Polda Papua segera dideportasi dari Indonesia. Kedua wartawan asing tersebut ditahan karena diduga melakukan peliputan tanpa disertai visa khusus bagi jurnalis.

"Kami ingin membatasi ini hanya masalah keimigrasian saja," ujar Bagir Manan dalam konferensi pers, di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (5/9/2014).

Bagir mengatakan, di beberapa negara yang di wilayahnya sering terjadi konflik dan kerusuhan memang terdapat aturan yang mengatur izin visa dan urusan administratif lainnya. Jika demikian, pemerintah setempat juga perlu memberikan status khusus suatu wilayah dan menginformasikan hal tersebut kepada publik.

Meskipun demikian, Bagir mengatakan, saat ini tidak ada status khusus maupun darurat di wilayah Papua. Menurut Bagir, Papua adalah wilayah yang tertib sipil, dan setiap orang boleh bepergian dan melakukan aktivitas di wilayah tersebut.

Sebelumnya, pada Rabu (6/8/2014), kepolisian Papua menahan dua wartawan asing asal Perancis, yaitu Thomas Charles Dandois dan Marie Valentine Bourrat. Kedua wartawan tersebut ditangkap karena keduanya menggunakan visa turis dalam menjalankan tugas peliputan di Papua.

Kedua wartawan itu juga diduga terkait dengan peristiwa penembakan di Lanny Jaya, Papua, pada beberapa waktu lalu. Sebelum ditangkap, Thomas dan Valentine diduga mengadakan hubungan dengan kelompok sipil bersenjata, yang berkaitan dengan peristiwa penembakan tersebut.

Sementara itu, kuasa hukum wartawan Perancis, Aristo Pangaribuan, saat ditemui di Gedung Dewan Pers mengatakan, dari hasil penyelidikan polisi, kedua kliennya tersebut tidak terbukti memiliki keterlibatan dengan kelompok kriminal bersenjata di Papua. Senada dengan Dewan Pers, Aristo juga meminta agar pemerintah segera melakukan deportasi terhadap dua wartawan Perancis.

"Mereka (Thomas dan Valentine) benar-benar hanya ingin melakukan peliputan saja. Mereka tidak terlibat dengan aksi propaganda apa pun," kata Aristo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com