Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo Mengaku Hormat kepada Saksi Jokowi

Kompas.com - 14/08/2014, 17:23 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota tim kuasa hukum Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Habiburokhman, mengaku hormat kepada saksi yang dihadirkan tim kuasa hukum Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pengakuan itu disampaikan saat sidang sengketa hasil Pilpres 2014 berlangsung di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (14/8/2014).

"Saya menaruh hormat kepada kakanda Ferry karena dikenal kritis," kata Habiburokhman dalam persidangan tersebut.

Yang dimaksud Habiburokhman adalah Ferry Mursyidan Baldan, Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum Partai Nasdem sekaligus Juru Bicara Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014.

Mendengar ucapan Habiburokhman, majelis hakim tidak memberikan komentar dan memberikan waktu untuk mendalami pertanyaan kepada Ferry. Ia ingin memperjelas pernyataan Ferry mengenai diberikannya formulir keberatan kepada saksi pasangan calon presiden-calon wakil presiden saat rekapitulasi perolehan suara nasional di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Saya mau menanyakan, apakah formulir keberatan itu dibagikan atau tidak setiap selesai merekapitulasi suara di tiap provinsi?" tanya Habiburokhman.

Ferry menjawab bahwa setiap mendengar keberatan dari saksi pasangan calon, pimpinan sidang selalu memberi waktu kepada pihak terkait untuk mengisi formulir keberatan. Formulir itu, kata Ferry, ada di petugas kesekretariatan KPU yang mengikuti proses rekapitulasi dari awal hingga selesai.

"Kalau keberatan, saksi pasangan calon dipersilakan mengisi formulir keberatan. Saya kira itu kalimat yang selalu diucapkan tiap selesai rekapitulasi provinsi. Kita tinggal meminta, bisa di tiap provinsi, bisa di akhir (rekapitulasi)," ujarnya.

"Berarti bisa di setiap selesai rekapitulasi provinsi atau bisa di akhir rekapitulasi (nasional), ya. Baik, cukup," tanya Habiburokhman.

Ferry menjadi saksi bagi Jokowi-JK saat rekapitulasi perolehan suara dilakukan di KPU. Ia memberikan tanggapannya mengenai proses rekapitulasi di KPU RI yang dipermasalahkan oleh pasangan Prabowo-Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Nasional
Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Nasional
Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Nasional
Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Nasional
LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Nasional
Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Nasional
Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com