Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Semakin Dekat ke Jokowi-JK?

Kompas.com - 24/07/2014, 08:02 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilu Presiden 2014 tak hanya menetapkan presiden dan wakil presiden terpilih, tetapi juga membawa dampak politik lainnya pada partai yang berkompetisi.

Partai dari kubu yang kalah seakan tergoda untuk pindah haluan dan masuk ke gerbong pemenang. Salah satu partai yang semakin tampak akan beralih sikap politik adalah Golkar.

Meski belum ada keputusan resmi, sinyal peralihan dukungan itu semakin menguat setelah pasangan yang didukungnya, Prabowo-Hatta, kalah dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014.

Jusuf Kalla bahkan yakin, bergabungnya Golkar dalam barisan partai pendukung pemerintahannya nanti hanya tinggal menunggu waktu. Pasalnya, sebagai mantan Ketua Umum Golkar, Kalla yakin, partai tersebut tak ingin menjalankan peran sebagai oposisi karena tak sesuai tradisi dan tak memiliki pengalaman.

"Tidak ada partai yang dibangun untuk oposisi. Oposisi itu kecelakaan. Karena tidak menang, lalu jadi oposisi. Sama kayak Golkar, walaupun kalah sedikit, pasti nanti akan bersama-sama juga," kata Kalla di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2014) malam.

Kalla mengatakan hal itu dalam acara Harlah Ke-16 PKB. Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.

Selain pimpinan partai pendukung, hadir juga dua ketua fraksi dari partai yang berseberangan pada saat pilpres, yakni Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto dan Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy. Kehadiran Setya Novanto dalam acara itu untuk mewakili Golkar.

Namun, saat dikonfirmasi mengenai semakin besarnya peluang untuk mendukung pemerintahan Jokowi-Kalla, Setya tak menjawabnya dengan lugas.

Posisi Golkar sangat strategis dan menentukan. Perolehan suara Golkar dalam Pemilu Legislatif 2014 hanya kalah dari PDI Perjuangan. Jika dikonversi ke jumlah kursi di parlemen, Golkar masih mendapat lebih dari 90 kursi di DPR.

Kehadiran Golkar dalam barisan partai pendukung pemerintahan akan memudahkan pemerintahan Jokowi-Kalla nanti. Meski begitu, kehadiran Golkar juga bukan tanpa risiko. Dengan besarnya kursi di parlemen, Golkar dikhawatirkan menjadi sulit dipegang untuk konsisten dalam memberikan dukungan.

Pada saat yang sama, posisi tawar Jusuf Kalla juga akan meningkat karena pernah menjadi mantan Ketua Umum Golkar.

"Ini power game, kalau dapat dukungan dari Demokrat dan PPP, Jokowi tidak lagi perlu Golkar. Lebih mudah membangun soliditas dengan Demokrat dibanding Golkar," pungkas Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Nasional
Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Nasional
PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

Nasional
Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Nasional
Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com