Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Akan Tetap Setia dalam Koalisi Prabowo-Hatta

Kompas.com - 21/07/2014, 10:20 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan tetap setia dalam koalisi partai pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Apa pun hasil yang disampaikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) nanti, PKS tak akan mengubah sikap politiknya.

Juru Bicara PKS Mardani Ali Sera mengatakan, pihaknya sangat menikmati berada dalam Koalisi Merah Putih yang telah dipermanenkan beberapa waktu lalu. Koalisi tersebut dianggap memiliki keselarasan antara visi dan misi PKS dalam upaya membangun Indonesia melalui kerja sama di pemerintahan atau di parlemen.

"Kita tetap di koalisi permanen, koalisi demokrasi yang tidak transaksional. Kita punya desain pembangunan yang disepakati bersama," kata Mardani, saat dihubungi, Senin (21/7/2014).

Mardani melanjutkan, pihaknya tetap akan bertahan dalam koalisi ini meski Prabowo-Hatta nantinya dinyatakan kalah pada Pilpres 2014. Ia optimistis Koalisi Merah Putih dapat terus berjuang melalui parlemen.

Lebih dari itu, kata Mardani, PKS juga akan mendukung langkah apa pun yang akan ditempuh oleh Prabowo-Hatta untuk menyikapi hasil pilpres, termasuk jika hasil tersebut akan digugat ke Mahkamah Konstitusi.

"Sikap PKS sudah menyampaikan masukan pada koalisi. Kalau Prabowo-Hatta menyepakati menempuh jalur MK, kita akan dukung," ucapnya.

Prabowo-Hatta didukung oleh Partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, PPP, PAN, dan PBB. Belakangan, koalisi tersebut dipermanenkan agar kerja sama berlanjut di parlemen. Rencananya, KPU akan mengumumkan pemenang pilpres pada Selasa (22/7/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com