Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Prabowo, NU Usulkan Islah Nasional

Kompas.com - 17/07/2014, 09:36 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com — Ketua Tanfiziah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Hasan Mutawakkil Alallah mengusulkan Islah Nasional pascapengumuman hasil pemilu presiden oleh KPU pada 22 Juli nanti. Usulan tersebut disampaikan ketika bertemu calon presiden Prabowo Subianto.

"Penyelenggaraannya bisa PBNU bersama PP Muhammadiyah dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bentuknya bisa Islah Nasional atau Halalbihalal Nasional," katanya saat menyambut kedatangan Prabowo dan rombongan di Gedung PWNU Jatim di Surabaya, Rabu (16/7/2014) petang, seperti dikutip Antaranews.

Prabowo hadir bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Tim Pemenangan Nasional Mahfud MD, serta Ketua Umum PP ISNU Ali Masykur Moesa.

Belasan ulama yang ikut dalam pertemuan tertutup itu antara lain KH Miftachul Akhyar (Rais Syuriah PWNU), KH Hasan Mutawakkil (Ketua Tanfiziah PWNU), KH Nawawi, KH Mas Subadar (Pasuruan), KH Zainuddin Jazuli, KH Anwar Mansur, KH Kafabihi Machrus Aly (Kediri), KH Muzakki Syah (Jember), KH Nuruddin A Rahman (Bangkalan), drs H Choirul Anam atau Cak Anam (Surabaya).

Dalam sambutannya, Hasan Mutawakkil Alallah menyampaikan rasa syukur karena Gedung PWNU Jatim selalu menjadi jujukan (tempat tujuan) dari para tokoh nasional untuk bersilaturahim. Selain Prabowo, capres Joko Widodo juga pernah datang.

"Artinya, para ulama masih dipercaya sebagai penerang dalam urusan dunia dan pelita dalam urusan akhirat. Karena itu, kami mengharapkan semuanya menghormati apa pun keputusan KPU demi keutuhan bangsa dan negara ini," katanya.

Pengasuh Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo, itu menyatakan, NU berkepentingan dengan keutuhan bangsa dan negara ini. PWNU berharap semua kalangan bersikap dewasa menyikapi keputusan KPU.

"Soal quick count itu mirip polemik dalam penentuan awal Ramadhan dengan hisab atau rukyat. Nah, quick count itu ibarat hisab, sedangkan keputusan KPU pada 22 Juli itu merupakan rukyat. Kalau sudah rukyat, apa pun keputusan akan kita terima secara sah," katanya.

Menanggapi hal itu, Prabowo dalam sambutannya menyatakan senang dengan sikap arif para ulama untuk memberikan kesempatan kepada lembaga penyelenggara pilpres (KPU) untuk memutuskan hasil rekapitulasi secara real count dan menerima apa pun keputusannya. Ia masih optimistis akan memenangi pilpres.

"Walau kita di atas (menang secara real count internal tim Prabowo-Hatta), kita tidak pernah mengklaim. Kedatangan saya kemari untuk melapor dan mengucapkan terima kasih atas dukungan para kiai. Menjelang pilpres, saya meminta dukungan, restu, dan doa. Karena itu, setelah kampanye, saya datang lagi," kata Prabowo.

Mantan Danjen Kopassus itu meyakini, siapa pun yang benar akan berujung pada kemenangan juga. "Tapi, pemilihan ini bukan perang karena kita bersaudara. Saya anggap pihak nomor dua (Jokowi-Jusuf Kalla) itu bukan musuh," katanya.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan adanya kekuatan besar dan kekuatan asing yang ingin ikut campur untuk menyimpang dari kedaulatan. "Kita bukan antiasing. Akan tetapi, apa salahnya kalau kita ingin menikmati kekayaan kita sendiri sebagai negara berdaulat dan berdikari," katanya.

Setelah bertemu ulama di Gedung PWNU Jatim, Prabowo bersama rombongan menuju ke tengah Kota Surabaya untuk bertemu dengan tim sukses dan relawan se-Jatim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

Nasional
Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Nasional
Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com