Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Hanura Nilai Wiranto Ditekan Koalisi untuk Bicara soal Prabowo

Kompas.com - 23/06/2014, 15:49 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Salah satu pendiri Partai Hanura, Elza Syarief, menilai, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mendapatkan tekanan dari koalisi untuk berbicara mengenai hal yang tidak benar terkait mantan Panglima Kostrad Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto. Pasalnya, Wiranto menyebut Prabowo sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penculikan aktivis 1997/1998.

“Saya prihatin dan sangat menjaga agar Bapak Wiranto sebagai Bapak Partai Hanura jangan sampai ditekan oleh koalisi untuk menyatakan sesuatu yang tidak benar dengan menjatuhkan nama baik Prabowo,” kata Elza di Rumah Polonia, Senin (23/6/2014).

Elza menilai, ada kejanggalan dalam surat rekomendasi pemberhentian Prabowo yang dikeluarkan Dewan Kehormatan Perwira. Jika memang mantan Danjen Kopassus itu bersalah, maka seharusnya DKP dapat merekomendasikan agar Prabowo disidangkan di Mahkamah Militer.

Elza khawatir, pernyataan itu sengaja dibuat Wiranto agar kader Hanura memperoleh jatah kursi kabinet jika Joko Widodo-Jusuf Kalla menang pada Pilpres 2014. Pasalnya, sudah lama Hanura berjuang di luar pemerintahan.

Selain itu, ia menambahkan, dirinya mendengar keluhan bahwa Hanura kurang diterima di dalam koalisi. Hal itu menyusul munculnya susunan kabinet bayangan yang akan dipilih Jokowi-JK jika terpilih. Dalam susunan tersebut, tidak ada satu pun kader Hanura yang dipasang.

“(Jangan-jangan) hanya karena menginginkan agar kader Hanura dapat jabatan di pemerintahan,” katanya.

Informasi saja, Partai Hanura dirintis oleh Wiranto pada tahun 2006. Partai ini didirikan oleh sejumlah tokoh, mereka adalah Jend TNI (Purn) Wiranto, Yus Usman Sumanegara, Dr Fuad Bawazier, Dr Tuti Alawiyah AS, Jend TNI (Purn) Fachrul Razi, Laks TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Prof Dr Achmad Sutarmadi, Prof Dr Max Wullur, Prof Dr Azzam Sam Yasin, Jend TNI (Purn) Subagyo HS, Jend Pol (Purn) Chaeruddin Ismail, Samuel Koto, LetJen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy, Marsdya TNI (Purn) Budhy Santoso, Djafar Badjeber, Uga Usman Wiranto, Letjen TNI (Purn) Ary Mardjono, Elza Syarief, Nicolaus Daryanto, Anwar Fuadi, Dr Teguh Samudra, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com