Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rachmawati Sebut Keputusan DKP Cacat Hukum

Kompas.com - 22/06/2014, 19:08 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Anak ketiga Presiden Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, angkat bicara soal bocornya dokumen yang disebut keputusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) terkait rekomendasi pemberhentian mantan Panglima Kostrad, Letjen (Purn) Prabowo Subianto dari ABRI. Rachmawati menyatakan bahwa keputusan DKP itu ilegal lantaran cacat hukum.

"Saya ungkit lagi soal DKP. Saya kebetulan itu ikut tekuni. Jadi DKP yang disebut sebagai Dewan Kehormatan Perwira sebetulnya ada apa nggak? Kalau saya lihat ilegal, cacat hukum, inkonstitusional," ujar Rachmawati kepada wartawan di kediamannya, Jakarta, Minggu (22/6/2014).

Rachmawati menuturkan, dalam penyelidikan dugaan pelanggaran terhadap seorang perwira, harus dilakukan oleh perwira yang satu tingkat di atasnya. Selain itu, kata dia, pada masa Presiden Soekarno, DKP hanya ditujukan kepada perwira menengah, bukan perwira tinggi.

"DKP hanya untuk pamen, bukan pati. Ini upaya cacat hukum, katakanlah ini adalah upaya untuk men-downgrade. Seharusnya hal ini tidak patut dikemukakan, dalam kurun waktu pilpres, saling kampanye negatif. Lagipula peristiwanya sudah lama, kenapa diungit sekarang?" kata Rachmawati.

Rachmawati mengaku dirinya hanya mendudukkan persoalan dengan obyektif dan tidak membela kubu mana pun. Oleh karena itu, dia menilai sebaiknya kasus dugaan pelanggaran HAM di masa lalu diselesaikan melalui rekonsiliasi nasional.

Sebelumnya, mantan Panglima ABRI, Jenderal (Purn) Wiranto menggelar jumpa pers menyikapi beredarnya dokumen keputusan DKP. Wiranto meminta agar masyarakat tidak meributkan asli atau tidaknya dokumen itu. Namun, dia meminta agar masyarakat lebih memperhatikan soal substansi isi dokumen itu yang menjatuhkan hukuman kepada Prabowo.

Menurut Wiranto, Prabowo terbukti bersalah melakukan penculikan terhadap para aktivis. Penculikan itu, kata Wiranto, dilakukan Prabowo atas dasar inisiatifnya pribadi. Atas kasus ini, Prabowo pun akhirnya diberhentikan sebagai prajurit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com