Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikerubuti Ribuan Pendukung, Jokowi Naik Motor Gerobak Sayur

Kompas.com - 16/06/2014, 21:03 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com
- Ribuan orang tumpah ruah di Pasar Induk Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Senin (16/6/2014) malam. Baik warga atau pedagang menyambut kedatangan calon presiden Joko 'Jokowi' Widodo.

Pantauan Kompas.com, Jokowi datang ke pasar itu sekitar pukul 20.15 WIB. Berkemeja kotak-kotak, Jokowi menyapa ribuan warga saat turun dari mobil di pintu masuk pasar. Warga telah menunggu Jokowi sejak pukul 15.00 WIB siang tadi. Jokowi sempat berjalan ke dalam pasar sambil menyalami warga.

Namun, banyak protes dari warga yang tidak dapat melihat Jokowi karena terlalu banyak orang berkerumun. Sebab, dari radius sekitar 50 meter, yang tampak hanya kerumunan warga. Entah spontan atau sudah dipersiapkan, Jokowi pun menaiki motor bergerobak pengangkut sayur.

Jokowi diarahkan pendukung untuk mengunjungi panggung acara. Alhasil, dia pun berdiri di atas gerobak sayur itu dan diarak ke lokasi yang diinginkan pendukung. Teriakan "Jokowi presiden, Jokowi presiden," mengiringi aksi Jokowi itu.

Sesampainya di panggung acara, para relawan pasar menyamburnya. Mereka menyatakan dukungannya kepada Jokowi-Jusuff Kalla di dalam Pilpres 9 Juli 2014 yang akan datang.

"Kami mendukung kemandirian pasar-pasar tradisional untuk membangun sistem ekonomi berdikari," ujar sang relawan.

"Kami siap menjadi kawan seperjuangan Jokowi-JK agar pasar tradisional aman dan nyaman bagi pembeli," sambungnya. Hingga akhir blusukannya tersebut, Jokowi tak banyak berkomentar. Rieke Dyah Pitaloka yang turut menemani Jokowi mengatakan bahwa blusukan Jokowi di pasar bukan bagian dari kampanye. Oleh sebab itu, Jokowi tidak membicarakan visi dan misi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com