Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengukuhan SBY sebagai Guru Besar Terganggu Hujan

Kompas.com - 12/06/2014, 18:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com - Pidato pengukuhan guru besar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Universitas Pertahanan di Sentul, Bogor, Kamis (11/6/2014), terpaksa dihentikan sementara lantaran gemuruh petir dan hujan rintik mulai turun di lokasi acara yang berada di lapangan terbuka itu. Melihat cuaca yang tidka kondusif itu, SBY tidak terlihat panik.

Acara kemudian dipindahkan ke auditorium yang jaraknya hanya sekitar 50 meter dari lokasi sebelumnya. Dengan kondisi ruangan yang lebih sempit, bangku-bangku tamu terisi penuh. Para mahasiswa Unhan bahkan terpaksa beridiri karena tidak memperoleh tempat duduk.

Rombongan paduan suara juga kembali diboyong masuk ke dalam ruangan ini. Acara kembali dibuka dengan paduan suara menyanyikan lagu "Gaudeamus Igitur". Iring-iringan guru besar bersama Rektor Unhan Laksamana Madya (TNI) Desi Albert Mamahit kembali memasuki ruang auditorium.

Membuka pidatonya, SBY menyinggung soal cuaca buruk yang akhirnya mengganggu pidato pentingnya dalam forum akademis itu.

"Sebelum acara ini, saya sudah tanya ke KSAD, KSAL, KSAU. Saya tanyakan, bagaimana cuaca? Katanya insya Allah baik, gladi bersih baik, tapi saya minta kalau cuaca berubah disiapkan rencana lain, yaitu pindah ke auditorium ini," kata SBY.

Oleh karena itu, SBY menyatakan kendala tadi bukanlah hal yang tak bisa diatasi karena dirinya sudah mempersiapkan sejak awal rencana penggantinya. "Kecuali kalau di luar cuaca buruk, masuk auditorium listrik mati, nah baru itu," seloroh SBY yang disambut tawa para tamu undangan yang terdiri dari politisi, perwira tinggi TNI, duta besar asing, hingga jajaran menteri Indonesia Kabinet Bersatu II.

SBY mengaku akan kembali melanjutkan pidatonya yang berjudul "Perdamaian dan Keamanan dalam Dunia Yang Berubah: Tantangan Penyusunan Grand Strategy bagi Indonesia" dari awal selama lima menit agar para tamu bisa menerima pesan utuh yang disampaikannya. "Saya tidak lagi dibayang-bayangi oleh kilat dan gerimisnya hujan sehingga lebih tenang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com