Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Diserang Isu Negatif, Elektabilitas Prabowo-Hatta Justru Melejit

Kompas.com - 12/06/2014, 11:22 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Beredarnya isu-isu miring yang dialamatkan pada pasangan capres-cawapres nomor urut satu, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, tidak lantas menurunkan elektabilitas mereka.

Hasil survei yang dihimpun Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) dari Fokus Survei Indonesia (FSI), Survei dan Polling Indonesia (SPIN), dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa Prabowo-Hatta unggul.

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (12/6/2014), Direktur Eksekutif NCID Jajat Nurjaman mengatakan, elektabilitas Prabowo-Hatta meningkat karena tim pemenangan Jokowi-JK dianggap kerap memojokkan pasangan tersebut dengan isu-isu sumir. "Sudah mulai bosannya masyarakat dengan gaya pencitraan yang dilakukan pasangan Jokowi-JK, serta cara tim suksesnya yang cenderung selalu memojokkan pasangan lain," kata Jajat.

Hasil survei FSI menunjukkan Prabowo-Hatta unggul dengan 45,7 persen, sedangkan Jokowi-JK memperoleh 45,2 persen. Dalam survei SPIN, Prabowo-Hatta memperoleh 44,9 persen dan Jokowi-JK 40,1 persen. Sementara itu, berdasarkan survei LSI, Prabowo-Hatta unggul di wilayah Banten dan DKI Jakarta dengan 35 persen, sedangkan Jokowi JK 26,25 persen.

Sementara itu, dalam survei lain yang juga dianalisis oleh NCID, yakni Populi Center dan Pusat Data Bersatu (PDB), Jokowi-JK lebih unggul. Dalam survei Populi Center, Jokowi-JK memperoleh 47,5 persen, sedangkan Prabowo-Hatta dengan 36,9 persen. Dalam survei PDB, Jokowi-JK unggul dengan 32,2 persen dan Prabowo-Hatta 26,5 persen.

Budi Purnomo dari Media Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta mengapresiasi dukungan masyarakat yang tidak terpengaruh pada kampanye hitam yang diembuskan untuk menjatuhkan Prabowo-Hatta. Menurut Budi, masyarakat dapat melihat komitmen timnya untuk melakukan kampanye damai.

"Kami terutama sangat bersyukur bahwa di tengah-tengah begitu banyak tudingan terhadap kami mengenai kampanye hitam yang menghantam kami, ternyata masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu yang sengaja diciptakan untuk menjatuhkan Prabowo-Hatta," ujar Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com