Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Survei, Kubu Prabowo-Hatta Contohkan Kemenangan Jokowi di Pilkada DKI Jakarta

Kompas.com - 11/06/2014, 04:13 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Romahurmuziy, anggota tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, berpendapat, survei belum tentu menggambarkan realitas yang sebenarnya.

Menanggapi hasil survei Cyrus Network, Selasa (10/6/2014), Romahurmuziy menggunakan hasil survei dalam Pemilu Gubernur DKI Jakarta pada 2012 sebagai contoh. Pada pemilu itu, petahana Fauzi Bowo yang berpasangan dengan Nachrowi Ramli berhadapan dengan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.

"Seminggu sebelum Pilkada DKI Jakarta dimulai, semua survei menunjukkan Fauzi Bowo pemenangnya. Survei menunjukkan 51 sampai 53 persen milik Pak Fauzi Bowo. Pak Jokowi saat itu dianggap underdog, tidak mungkin menang, tapi kenyataannya menang," ujar Romahurmuziy di Rumah Polonia, Jakarta, Selasa. 

Romahurmuziy mengatakan, survei merupakan potret realitas pada saat penjajakan tersebut dilakukan. Padahal, kata dia, dalam politik semua kemungkinan bisa terjadi dan perubahan hanya butuh waktu yang singkat. "Memprediksi bisa tapi memastikan enggak bisa. Bisa 9 Juli terbalik situasinya," ujar dia.

Sebelumnya, survei Cyrus Network menunjukkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla saat ini memiliki elektabilitas 53,6 persen dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa 41,1 persen. Angka tersebut merujuk pada survei yang dilakukan pada kurun 25-31 Mei 2014 dengan 1.500 responden di sejumlah wilayah.

Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi berpendapat, Prabowo kehabisan waktu untuk menyaingi elektabilitas Jokowi. Meski sempat mencatatkan kenaikan signifikan, elektabilitas Prabowo diyakini sudah mencapai batas maksimal dan tak akan bisa mendapatkan lagi tambahan signifikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com