JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Bidang Strategi Tim Pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Romahurmuziy, menilai survei yang dirilis Cyrus Network hari ini bersifat manipulatif dan menggiring opini.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan survei semacam itu.
"Survei itu ada dua tujuan. Pertama, memotret opini publik, kedua, survei yang menggiring opini publik. Kita harus lihat metodenya survei ini bagaimana karena ini bukan tidak mungkin bagian menggiring opini publik dan bersifat manipulatif," ujar Romahurmuziy di Rumah Polonia, Jakarta, Selasa (10/6/2014).
Menurut dia, pihak internal Prabowo-Hatta juga saat ini sedang mengadakan survei internal. Meskipun hasilnya saat ini belum keluar, pria yang akrab disapa Romy itu mengatakan, pihaknya akan lebih berpegang kepada survei internal.
"Kita percaya survei kami tidak dimanipulasi," tambahnya.
Sebelumnya, survei Cyrus Network menunjukkan, elektabilitas pasangan Jokowi-Jusuf Kalla saat ini mencapai 53,6 persen dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebesar 41,1 persen. Angka tersebut merujuk pada hasil survei yang dilakukan pihaknya pada 25-31 Mei 2014 dengan 1.500 responden di sejumlah wilayah.
Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi menjelaskan, Prabowo kehabisan waktu untuk menyaingi elektabilitas calon presiden Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2014. Meski angkanya sempat naik tajam, elektabilitas Prabowo dipercaya sudah sampai batas maksimum dan tak akan naik signifikan lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.