Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Buktikan ke Bangsa Lain, 9 Juli Nanti Indonesia Tidak Mencla-mencle

Kompas.com - 11/06/2014, 16:52 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, menilai, Indonesia saat ini masih kerap dianggap sebagai bangsa yang lemah dan dipandang sebelah mata oleh bangsa lain.

Dia pun mengajak semua pendukungnya untuk menunjukkan pada Pemilu Presiden 9 Juli mendatang kalau Indonesia bukan hanya diisi oleh orang-orang yang lemah.

"Kita harus jawab tanggal 9 Juli. Kita harus buktikan ke bangsa lain, Indonesia punya putra-putri yang tidak bisa disogok, yang tidak berbohong, yang tidak mencla-mencle. Yang bilang A dia laksanakan A. Yang ucapan di mulut sama dengan di hati. Yang tidak perlu pencitraan, tapi menyerahkan semuanya kepada rakyat Indonesia," kata Prabowo kepada ribuan pendukungnya saat berkampanye akbar di Gedung Serbaguna, di Jalan Pancing, Medan, Rabu (11/6/2014) siang.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo ditemani oleh elite partai koalisi, seperti Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, Edi Prabowo, Anis Matta, dan Priyo Budi Santoso. Menurut Prabowo, saat ini bangsa asing masih melihat pemimpin-pemimpin Indonesia bisa dibeli dengan uang.

Padahal, menurut dia, banyak juga pemimpin yang bersih, yang mengutamakan independensi di atas segalanya.

"Saat ini ada kekuatan yang besar yang mengira bahwa Indonesia ini negara yang rakyatnya lemah. Jangankan rakyatnya, pemimpin-pemimpinnya mereka anggap bisa disogok. Mereka menilai Indonesia, kepala desa gampang kita sogok, bupati, wali kota, gubernur, anggota DPR kita sogok saja, kita beli. Dirjen sogok, jenderal sogok, polisi sogok, presiden sogok. Itu yang mereka inginkan," papar Prabowo.

Jika sudah dipimpin oleh para pemimpin yang lemah, menurut dia, bangsa lain akan dengan mudah menguasai Indonesia. Dia menjamin hal tersebut tak akan terjadi jika dia bersama pasangannya, Hatta Rajasa, terpilih dalam pilpres mendatang.

"Saudara-saudara, itu yang mereka rencanakan terhadap Indonesia. Kekayaan kita mau dirampok terus-menerus. Negara kita yang besar harus jadi pasar untuk barang mereka," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Nasional
Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Nasional
Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com