Syarif, salah satu TKI di Arab Saudi, menyatakan, empat harapan tersebut yaitu terkait perlindungan TKI, reformasi birokrasi, TKI overstay, dan pendidikan untuk anak TKI.
Untuk perlindungan TKI, mereka berharap moratorium pengiriman TKI dapat terus dipertahankan untuk meminimalkan kasus kekerasan terhadap TKI, baik yang berat maupun ringan. "Kami harapkan ini hingga ada MoU sistem dan prosedur pengiriman TKI secara baik dan nyata," katanya.
Selain itu, para TKI juga meminta adanya pengacara setempat yang ikut menandatangani kontrak kerja TKI. Kemudian, menyediakan pengacara tetap di setiap kota untuk mengatasi kasus kecil yang sering menimpa TKI, misalnya gaji yang tak dibayar atau habis masa kerja. "Jangan lagi semua diserahkan kepada swasta. Kalau perlu ada posko pengaduan di tiap kota," katanya.
Terkait reformasi birokrasi, para TKI meminta penempatan staf KJRI yang ramah dan melayani para TKI dengan baik. Mereka juga merasa perlu ada call center dan CCTV di KJRI.
Untuk WNI yang tersangkut masalah overstay, para pahlawan devisa ini berharap ada perlindungan dari negara. Sementara terkait pendidikan anak-anak para TKI, mereka berharap program Kartu Indonesia Pintar yang menjadi visi dan misi Jokowi-JK bisa diprioritaskan untuk anak-anak TKI yang kurang mampu. "Saat ini ada tiga dari lima sekolah Indonesia di Arab Saudi yang luntang-lantung mencari dana untuk sewa gedung," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.