BOGOR, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy mengatakan, partainya masih membuka diri untuk menjalin koalisi dengan partai lain. Tidak hanya dengan Gerindra, tetapi juga dengan partai lain.
Hal itu disampaikan oleh Romy, sapaannya, setelah para pengurus PPP menempuh islah atas gejolak politik yang terjadi akhir-akhir ini. Gejolak itu muncul setelah Ketua Umum PPP Suryadharma Ali menyatakan berkoalisi dengan Gerindra dan calon presiden dari Gerindra, Prabowo Subianto.
Romy mengatakan, setelah islah yang dicapai dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III di Bogor, Kamis (24/4/2014), PPP akan menimbang arah koalisi partai. Sebagaimana fatwa dari Ketua Majelis Syariah DPP PPP Maemoen Zubair, PPP belum berkoalisi dan mendukung pencapresan partai mana pun. Dengan begitu, dukungan ke Partai Gerindra otomatis batal.
"Dukungan kepada Prabowo dan Gerindra kita akan bicarakan kemudian, tapi kita siap membuka diri untuk bekerja sama," kata Romy seusai penyelenggaraan Mukernas di Bogor, Kamis siang.Romy mengatakan, dengan dicapainya islah dan diterimanya fatwa Maemoen, masalah koalisi juga akan kembali ke titik nol. PPP belum berkoalisi dengan satu partai pun, tetapi membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai mana pun.
"Kalau yang disampaikan dalam rapimnas sebenarnya beragam. Ada yang ingin kita bersatu dengan partai Islam. Ada yang ingin ke Jokowi. Ada yang ingin ke Aburizal. Jadi, banyak alternatif yang kita lihat," katanya.
Oleh karena itu, mulai saat ini, PPP akan mulai menjalin komunikasi dengan semua partai politik. Hal tersebut telah dituangkan dalam keputusan Mukernas III hari ini. Majelis musyawarah partai secara kolektif kolegial akan melakukan lobi-lobi politik dalam rangka penjajakan koalisi partai serta penjajakan calon presiden dan calon wakil presiden.
Steering Commite Mukernas Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, setelah penjajakan dilakukan secara intensif, nantinya akan ditarik keputusan melalui sebuah rapat pimpinan nasional. "Mengamanatkan kepada DPP PPP melaksanakan rapimnas selambat-lambatnya minggu pertama bulan Mei 2014 untuk menetapkan koalisi serta capres atau cawapres dari PPP," kata Lukman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.