Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Berjaket FPI Protes Kekisruhan di Internal PPP

Kompas.com - 18/04/2014, 22:41 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sekitar 30 orang yang berjaket Front Pembela Islam (FPI) mendatangi kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2014) malam. Mereka datang untuk memprotes kisruh internal yang terjadi di partai berlambang ka'bah itu.

Selain menggunakan Jaket FPI, mereka juga menggunakan atribut lainnya seperti baju koko dan peci dan sarung. Setibanya di lokasi sekitar pukul 21.45, mereka langsung memasuki lobi gedung DPP PPP. Mereka lalu melantunkan solawat sebelum mengajukan protes terhadap keadaan internal yang ada di PPP.

"Kami menyesalkan ada kisruh internal yang terjadi di partai islam ini. Sebagai masyarakat islam di akar rumput, kami minta PPP untuk menyelesaikan masalah internalnya," kata juru bicara masa Agus Rahmat.

Pria yang mengaku sebagai pimpinan pondok pesantren Balai Rombeng itu menyatakan malu melihat pertikaian yang terjadi di PPP. Meskipun bukan pengurus partai, namun dia mengklaim sangat peduli terhadap partai Islam, apalagi PPP yang sekarang sedang dalam kondisi kisruh.

"Alangkah tidak pantasnya partai berlambang ka'bah, lambang umat islam, ada perpecahan," tambahnya.

Aksi protes diiringi solawat itu berlangsung sekitar 15 menit. Setelah itu, mereka langsung meninggalkan lokasi. Tidak ada pimpinan DPP PPP yang ditemui. Saat itu, para pimpinan sedang menggelar rapat untuk membahas mengenai pelaksanaan rapat pimpinan nasional.

"Kita yakin para pimpinan disini tahu dan mendengar meskipun kita tidak temui langsung," kata Rahmat usai melakukan aksinya. Rahmat mengaku aksinya malam ini dilakukan atas inisiatif sendiri. Menurutnya, tak ada perintah dari pihak manapun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com