"Ya memang bukan musim Demokrat. Ini musim PDI-P. Biasalah, ganti musim," ujar Anas, saat memenuhi panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi terkait proyek Hambalang, Kamis (17/4/2014) di Gedung KPK, Jakarta Selatan.
Anas mengatakan, Partai Demokrat harus menyelesaikan tahapan Konvensi Calon Presiden hingga tuntas. Ia meragukan, apakah pemenang Konvensi Calon Presiden bisa diusung Partai Demokrat sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.
Sebelumnya, pada Kamis pagi, Anas, melalui admin yang ditunjuknya, mem-posting serial tweet dalam akun Twitter-nya, @anasurbaningrum. Melalui tweet dengan hashtag #dongkrakantik dan diakhiri dengan *abah* itu, Anas mengatakan, sejak awal ia memprediksi bahwa pemenang konvensi sulit menjadi pemenang dalam pemilu presiden.
"Apakah menghasilkan capres cawapres kita tidak tahu. Dan Pak Lurah (SBY) waktu itu marah, saya enggak tahu apakah nanti bisa menang apa tidak," ujar Anas.
Dalam serial tweet-nya pula, Anas menitipkan pesan kepada SBY terkait kelanjutan Konvensi Calon Presiden. "Ayo Pak SBY. Tuntaskan Konvensi. Biar jelas sapa yg menang.Publik ingin tahu apkh pmnangnya ada & diusung jd Capres PD.#dongkrakantik *abah*."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.