Indra mengatakan, Golkar sudah memperkenalkan Visi Kesejahteraan 2045 sebagai platform partai sejak setahun yang lalu. Sayangnya, kata dia, hal itu tidak mendapat sambutan, baik dari masyarakat mau pun kelompok intelektual.
"Mungkin karena terlalu panjang (visi itu)," ucapnya.
Oleh karena itu, untuk membumikan gagasan Visi Kesejahteraan 2045, partainya membuat masa Orde Baru sebagai sebuah proyeksi. Hal itu, kata dia, dilakukan untuk memberikan ruang imajinasi kepada masyarakat yang sulit membayangkan platform partainya.
"Tentu tanpa dwifungsi (ABRI), tanpa DOM (Daerah Operasi Militer), dan sebagainya," ujar Indra.
Dia menambahkan sejak era reformasi, Golkar belum pernah berkuasa sebagai institusi yang penuh. Prestasi tertinggi Golkar, kata Indra, saat kader Golkar, Jusuf Kalla menjadi calon wakil presiden. Selebihnya, Golkar hanya sebatas memperoleh kursi DPR dan menteri.
Sebelumnya, Partai Golkar menuai kritik karena materi kampanyenya "menjual" masa kejayaan dan kekuasaan Orde Baru selama 32 tahun.