Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan untuk Bakal Capres Lebih Besar daripada Partai, Kecuali Golkar

Kompas.com - 04/04/2014, 14:32 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kampanye terbuka yang dilakukan semua partai politik tidak terlalu memberi peningkatan dukungan secara signifikan terhadap parpol tersebut. Demikian kesimpulan survei yang dilakukan Indikator Politik pada medio Februari-Maret 2014.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi menyampaikan, dukungan publik kepada bakal calon presiden lebih tinggi dibandingkan dukungan untuk partai yang mengusungnya. Hal itu karena publik masih tertarik mendukung figur tertentu ketimbang memberikan hak suaranya untuk partai tertentu. "Ini karena (publik) merujuk pada tokoh," kata Burhanudin dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (4/4/2014).

Dalam survei itu, misalnya, elektabilitas PDI-P sekitar 25 persen. Nilainya jauh lebih kecil dibanding elektabilitas bakal calon presiden dari partai itu, Joko Widodo (Jokowi), yakni 43 persen.

Sama halnya untuk partai lain yang telah menetapkan bakal capres, seperti Partai Gerindra dan Hanura. Elektabilitas Gerindra hanya 10 persen, di bawah elektabilitas bakal capresnya, Prabowo Subianto, yang mencapai sekitar 15 persen. Adapun elektabilitas Hanura hanya 5 persen, masih di bawah elektabilitas bakal capresnya, Wiranto, yang mencapai 9 persen. Potret berbeda hanya terjadi pada Golkar. Elektabilitas bakal capresnya, Aburizal Bakrie, hanya 7 persen. Namun, elektabilitas Golkar mencapai 15 persen.

Survei ini dilakukan terhadap 1.220 responden yang telah memiliki hak memilih dalam pemilu dari berbagai wilayah Indonesia. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan margin of error sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Quality control pada hasil survei dilakukan secara random pada 20 persen responden.

Indikator Politik melakukan survei ini bekerja sama dengan majalah Tempo sebagai penyokong dana. Jumlah dana yang digelontorkan untuk survei ini tidak disebutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Nasional
PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

Nasional
Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Nasional
Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Nasional
Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Nasional
DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

Nasional
Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Nasional
KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

Nasional
Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Nasional
KPK Gelar 'Roadshow' Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

KPK Gelar "Roadshow" Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

Nasional
Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang 'Insya Allah' Gabung Golkar, Mekeng: 'Nothing Special'

Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang "Insya Allah" Gabung Golkar, Mekeng: "Nothing Special"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com