Dalam orasinya, SBY malah mengklaim bahwa selama masa pemerintahannya ada banyak program pembangunan yang telah dinikmati oleh masyarakat, seperti sekolah gratis, kesehatan gratis, dana bantuan untuk usaha kecil menengah, pembangunan desa terpencil, program keluarga harapan, serta masih banyak program lainnya.
"Kalau ingin melanjutkan pemerintahan sekarang ini, mari ramai-ramai pada tanggal 9 April datang ke TPS dan pilih Partai Demokrat," kata SBY dalam orasi politiknya di hadapan ribuan warga yang memadati lokasi kampanye Partai Demokrat di Lampung.
Turut hadir dalam kampanye kedua Partai Demokrat di Lampung yaitu Ani Yudhoyono dan putranya, Edi Baskoro Yudhoyono.
Seusai berorasi, SBY beserta keluarganya turun dan menyalami warga di sekitar panggung.
Sementara itu, kunjungan SBY ke Lampung menuai kecaman dari Front Mahasiswa Nasional (FMN) Kampus Universitas Lampung (Unila). Kedatangan SBY sebagai juru kampanye partai dianggap pemerintahan SBY gagal. Aksi tersebut berlangsung di sekitar Kampus Unila, tetapi belum sampai usai, aksi tersebut dibubarpaksakan oleh aparat kepolisian. Sementara pimpinan FMN ditangkap dan dibawa ke Polresta Bandar Lampung.
"Padahal, aksi massa itu hanya ingin menyampaikan kritikan terhadap kebijakan-kebijakan SBY yang dinilai anti-rakyat," kata Raja, salah satu mahasiswa yang turut dalam aksi tersebut.
FMN menuntut aparat segera membebaskan pimpinan FMN Bandar Lampung yang dianggap tidak bersalah dalam menyampaikan aksi kritisnya kepada pemerintah.