Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye ”Hitam” Sangat Berbahaya

Kompas.com - 21/03/2014, 09:55 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Kampanye ”hitam” yang bernuansa suku, agama, dan ras belakangan banyak muncul di media sosial. Akan tetapi, pengawasan terhadap kampanye yang sangat rawan dan dapat merusak kehidupan politik ini belum optimal karena belum adanya aturan yang tegas.

Demikian disampaikan mantan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Ifdhal Kasim dalam diskusi bertema ”Politik Saling Serang Vs Politik Santun”, di Jakarta, Kamis (20/3).

Menurut Ifdhal, apabila sudah terkait dugaan pidana, pelaku kampanye ”hitam” di media sosial dapat dijerat dengan UU Informasi Transaksi Elektronik.

Sementara itu anggota Badan Pengawas Pemilu Daniel Zuchron menuturkan, ruang lingkup pengawasan kampanye di media sosial tidak diatur secara tegas di UU Pemilu. Oleh karena itu, Bawaslu tidak cukup kuat mengembangkan pengawasan.

UU Pemilu, menurut Daniel, lebih mengatur kampanye di ruang publik, seperti pertemuan terbatas, tatap muka, pemasangan alat peraga, termasuk memasang iklan, baik di media cetak maupun media elektronik.

Cawapres

Sementara itu Ketua DPP PDI-P Sidarto Danusubroto menilai, serangan yang belakangan banyak diterima Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), setelah dia dinyatakan sebagai calon presiden dari PDI-P, adalah hal yang wajar. Pasalnya, elektabilitas Jokowi amat tinggi. Jokowi juga tenang menghadapi berbagai serangan itu.

Bakal cawapres Jokowi, lanjut Sidarto, seharusnya merupakan tokoh nasional. Cawapres itu harus memiliki integritas, kapasitas, dan memenuhi kriteria lain sesuai dengan ketentuan UU.

Politisi senior PDI-P, Sabam Sirait, berpendapat, Jokowi seharusnya diberi keleluasaan untuk memilih sendiri calon wakil presiden. Sebaiknya, pendamping Jokowi bukan dari kader sesama partai.

”Cawapres pendamping Jokowi itu syaratnya, pertama, jangan orang PDI-P. Itu pendapat saya,” ujar Sabam.

Kriteria kedua, sebaiknya usia cawapres itu lebih muda dari Jokowi yang kini berumur 52 tahun. Cawapres itu juga harus mau membantu Jokowi dan menguasai berbagai persoalan, terutama ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com