Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Sudah Ungkap Peran Ibas kepada Penyidik KPK

Kompas.com - 05/02/2014, 14:46 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku telah mengungkapkan peran Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) kepada tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Anas diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang, Rabu (5/2/2014).

Pengacara Anas, Adnan Buyung Nasution, mengatakan, kliennya akan membuka peran semua pihak yang terlibat dalam Kongres Partai Demokrat 2010. Dugaan aliran dana korupsi untuk pemenangan Anas dalam Kongres Partai Demokrat 2010 menjadi salah satu fokus penyidikan KPK dalam kasus dugaan gratifikasi Hambalang.

"(Sekarang) belum semua, tapi nama Ibas sudah disebut," kata Buyung di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu, di sela-sela mendampingi Anas diperiksa KPK.

Menurut Buyung, peran Ibas yang diungkapkan Anas kepada tim penyidik KPK berkaitan dengan Kongres Partai Demokrat 2010 yang berlangsung di Bandung tersebut. Dalam kongres itu, Ibas bertindak sebagai steering committee.

"Belum bisa saya bicarakan, tapi persoalannya soal Kongres Partai Demokrat, di mana steering committee juga kan jelas siapa, saya kira itu dululah," sambung Buyung.

Dia juga meminta KPK untuk memeriksa Ibas sebagai langkah klarifikasi atas keterangan Anas yang menyebut nama putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada tim penyidik KPK tersebut. Jika mengikuti teknik penyidikan, menurut Buyung, KPK harus melalukan klarifikasi atas keterangan Anas tersebut.

"Tentu kalau KPK jujur, tapi kalau ini pesanan, ya enggak," ujarnya.

Sebelumnya, Anas menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik KPK terkait dugaan keterlibatan Ibas dalam kasus Hambalang. Saat ditanya soal Ibas, Anas mengatakan bahwa itu tergantung pertanyaan yang diajukan tim penyidik KPK selama pemeriksaan nantinya. Dia juga mengaku tidak ingin memfitnah atau mencelakakan orang lain.

"Tapi, kalau saya membela diri dalam rangka menemukan kebenaran, tentu harus saya lakukan," kata Anas saat memenuhi panggilan pemeriksaan KPK pagi tadi.

Sebelumnya, Anas, melalui pengacaranya, Firman Wijaya, meminta KPK adil dalam menangani kasus Hambalang. Menurut Firman, Anas mengatakan kepadanya, 'Seandainya saya SBY, saya akan mengantar sendiri Mas Ibas ke KPK."

Firman juga pernah mengatakan bahwa Anas siap bekerja sama dengan KPK mengungkap dugaan keterlibatan pihak lain, termasuk Ibas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com