Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telepon TKI yang Disiksa, SBY Mengaku Marah

Kompas.com - 21/01/2014, 11:38 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku marah terkait penyiksaan yang dialami tenaga kerja Indonesia, Erwiana Sulistiyaningsih (21), oleh majikannya di Hongkong. Hal itu disampaikan SBY saat berkomunikasi langsung dengan Erwiana dan orangtuanya, Rahmat.

Komunikasi itu dilakukan SBY melalui telepon di sela-sela rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/1/2014), membahas penanganan bencana alam di berbagai wilayah di Indonesia.

"Saya mau break dulu sebentar, saya mau bicara sama Erwiana, saudara kita yang bekerja di Hongkong kemarin yang dapat penyiksaan itu. Saya bicara sebentar dengan yang bersangkutan, sekaligus sama orangtuanya," kata Presiden pada saat berbicara penanganan bencana.

Awalnya, SBY berbicara dengan Rahmat. Kepada orangtua Erwiana, SBY mengaku sedih dan prihatin atas musibah tersebut. "Saya juga marah kepada mereka yang berbuat kejahatan dan saya minta hukum dan keadilan ditegakkan," kata Presiden.

Dalam percakapan tersebut, SBY menanyakan kondisi Erwiana, dirawat di mana, tempat tinggal, hingga pekerjaan Rahmat. Sebagai rasa keprihatinan, SBY berjanji akan memberikan bantuan.

"Sebenarnya, pemerintahan Hongkong itu termasuk baik dibandingkan banyak negara. Tetapi, musibah ini saya juga sudah bicara dengan pemimpin Hongkong waktu di Bali, titip saudara-saudara saya. Selama ini penanganannya baik, tetapi sekali lagi ini musibah. Yang penting Bapak tahu bahwa kami tidak senang, pemerintah tidak senang, Pak SBY juga marah. Tetap yang penting kita sembuhkan Erwiana. Kemudian kalau sudah pulih nanti bisa bekerja seperti biasa," kata SBY kepada Rahmat.

SBY kemudian berbicara dengan Erwiana. Dalam percakapannya, SBY menanyakan apa yang dirasakan saat ini. SBY juga meminta Erwiana percaya bahwa hukum akan ditegakkan.

"Sekali lagi saya sampaikan prihatin. Nanti kalau ditanyai polisi Hongkong jelaskan apa adanya. Jelaskan supaya yang salah diberi sanksi, tidak boleh seperti itu. Tabah, ini cobaan. Percayalah Allah itu Maha Adil. Dan, kalau sudah sembuh, nanti bisa berpikir lagi ke depan," kata SBY.

"Saya akan membantu dana, gunakan dengan baik. Tapi yang penting sekali lagi utamakan pengobatannya sampai sembuh. Mudah-mudahan Allah melindungi keluarga Erwiana dan Pak Rahmat. Semoga cepat pulih. Salam dari Ibu Ani," kata SBY mengakhiri percakapan.

Seperti diberitakan, kondisi Erwiana sudah mulai membaik. Sebelumnya, ia dianiaya oleh majikannya bernama Law Wantung jika melakukan kesalahan. Law tidak segan memukul bagian muka dan bagian tubuh lain.

Luka paling parah adalah di bagian pergelangan tangan, kaki, serta wajah yang lebam. Erwiana mengaku dirinya akan dibunuh oleh majikannya jika menceritakan kekerasan tersebut kepada orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com