Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Dongkrak Indeks Persepsi Korupsi Indonesia

Kompas.com - 03/12/2013, 19:34 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Transparency International meluncurkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang mengukur tingkat korupsi di negara-negara di dunia pada tahun 2013. Dengan skor yang stagnan dari tahun lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendongkrak IPK Indonesia.

"Upaya KPK dan Pengadilan Tipikor melakukan penegakan hukum dalam rangka memberantasan korupsi memberikan warna lain dalam skor CPI (Corruption Perception Index atau IPK) Indonesia," kata Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII), Dadang Sasongko, saat memaparkan hasil survei di kantornya, Jakarta, Selasa (3/12/2013).

Dadang mengatakan, kontribusi tersebut terlihat dari sumber data yang diambil TI, seperti BF, IMD, dan WEF yang menunjukkan adanya peningkatan skor. Menariknya, keberhasilan KPK dalam memberantas korupsi justru menguak kondisi korupsi di Indonesia di berbagai sektor dalam setahun seperti hukum, kepolisian, kejaksaan, politik (parpol dan parlemen), dan birokrasi untuk bisnis.

Dengan demikian, kata Dadang, sektor kepolisian, kejaksaan, peradilan, dan bisnis menjadi sektor yang paling banyak dipersepsikan sebagai ladang korupsi. Bahkan, survei Global Index yang dijadikan salah satu sumber data oleh TI menunjukkan adanya penurunan skor 10 poin di sektor bisnis.

Menanggapi hal tersebut, staf ahli Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Yunus Husein, mengakui bahwa IPK yang dikeluarkan TI meleset dari target yang telah ditentukan. Meski begitu, Yunus melihat hal tersebut secara optimistis terkait pemberantasan korupsi yang sedang dilakukan KPK.

"Survei Doing Business-nya World Bank kemarin kan juga Indonesia peringkat 128 dari 185 negara," ucap Yunus.

Terkait dengan kepolisian, kejaksaan dan pengadilan, parpol serta parlemen, survei ini mengonfirmasi temuan TI Global Corruption Barometer yang menempatkan keempat sektor tersebut sebagai sektor yang paling korup. Dengan skala 0-5, skor semakin tinggi semakin korupsi, kepolisian menjadi yang terkorup dengan skor 4,5, diikuti parlemen (4,5), pengadilan dan kejaksaan (4,4), dan parpol (4,3).

Seperti diketahui, Transparency International kembali meluncurkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang mengukur tingkat korupsi suatu negara pada tahun 2013. Berdasarkan hasil survei terhadap 177 negara, Indonesia mendapatkan skor IPK yang sama dengan tahun 2012, yaitu 32.

Secara global, Indonesia masuk dalam 70 persen negara-negara yang memiliki skor IPK di bawah 50. Sementara di regional Asia Pasifik, Indonesia masuk dalam 63 persen negara-negara yang memiliki skor IPK di bawah 50. Meski memiliki skor yang sama dengan tahun lalu, Indonesia naik empat peringkat di antara negara-negara lain dari 118 menjadi 114.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com