Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspiratif, Sikap Hoegeng yang Tak Izinkan Anaknya Menjadi Tentara

Kompas.com - 18/11/2013, 12:19 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
— Saat memberikan sambutan pada peluncuran buku Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan tulisan wartawan Kompas, Suhartono, Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman mengaku sempat meneteskan air mata ketika membacanya.

Sutarman mengaku terinspirasi dari kisah-kisah Hoegeng Iman Santoso, Kapolri pada era Presiden Soeharto yang terkenal jujur. Sutarman lalu menceritakan sepenggal kisah Hoegeng yang dinilai sangat inspiratif.

Jenderal bintang empat itu mengatakan tidak memberi izin putranya, Aditya Hoegeng, mendaftar masuk Akademi Angkatan Udara. Sebab, izin masuk Akabri harus mendapat persetujuan dari orangtuanya.

"Beliau mengutamakan kepentingan rakyat dan mengorbankan anaknya yang ingin masuk sebagai Akabri AU," ujarnya di Toko Buku Gramedia, Pondok Indah Mall, Jakarta, Minggu (17/11/2013).

Sutarman ingat ketika Hoegeng tidak memberikan tanda tangan untuk izin anaknya masuk Akabri. Sebab, tanda tangannya yang masih menjabat sebagai Kapolri akan memengaruhi penerimaan masuk anaknya itu.

ISTIMEWA Jenderal Hoegeng Iman Santoso saat menjabat Kapolri.

"Kalau izin dari Kapolri maka akan berpengaruh, itu tidak dilakukan," ujarnya.

Akhirnya, Aditya Hoegeng pun gagal masuk AAU. Ia memilih melanjutkan pendidikan di Universitas Trisakti dengan mengambil jurusan manajemen.

Kisah lainnya, kata Sutarman, ketika Hoegeng mengajarkan kepada masyarakat bahwa ia dapat mencintai keluarga dan institusinya.

Padahal, ketika pimpinan sibuk dengan tugasnya, biasanya lupa dengan pendidikan anak.

"Ini tidak dilakukan seorang Hoegeng. Begitu luar biasa mendidik keluarga. Kita kehilangan panutan untuk masyarakat dan institusi yang dipimpin," ujarnya.

Hoegeng menjabat Sekretaris Kabinet pada era Presiden Soekarno sejak 27 Maret-25 Juli 1966 dan menjadi Kapolri sejak 9 Mei 1968–2 Oktober 1971. Tokoh kelahiran Pekalongan, 14 Oktober 1921, itu meninggal dunia di usia 82 tahun pada 14 Juli 2004. (Ferdinand Waskita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Nasional
Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasional
PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

Nasional
Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Nasional
Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi 'May Day' 1 Mei Besok

Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi "May Day" 1 Mei Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com