Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPT Kacau, PDI-P Tuding Ada Andil Penguasa

Kompas.com - 06/11/2013, 19:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengaku tak ingin kembali kecolongan pada pelaksanaan Pemilu 2014 mendatang. Partai ini menduga adanya kecurangan seperti yang terjadi dalam Pemilu 2009 terkait kekacauan Daftar Pemilih Tetap (DPT). PDI Perjuangan pun menduga adanya andil penguasa dalam kekacauan DPT tersebut.

“Saya sendiri pada tahun 2009 lalu yang menandatangi surat bahwa tidak mengakui pemilu lalu karena adanya kecurangan. Salah satunya terkait dengan DPT yang menjadi pintu kecurangan itu, dan pada Pemilu 2014, hal tersebut kembali terjadi. Tahun 2009, kami menolerir segala kecurangan yang terjadi, tapi tidak kali ini,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristyanto di Kompleks Parlemen, Rabu (6/11/2013).

Mulanya, sebut Hasto, PDI Perjuangan yakin pelaksanaan pemilu 2014 ini akan lebih berjalan demokratis lantaran personil anggota KPU yang sudah berkomitmen tidak akan masuk ke partai politik penguasa. Selain itu, Pemilu 2014 juga tidak ada incumbent karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak bisa mencalonkan diri. Namun, ternyata potensi kecurangan tetap terjadi. Ia menilai rezim penguasa tidak bisa lepas dari hal tersebut.

“Apalagi penetapan DPT ini sudah melanggar aturan karena yang ditetapkan adalah pemilih yang tidak punya NIK,” tuturnya.

Oleh karena itu, ia meminta agar Presiden bisa menorehkan tintas emas di akhir masa jabatannya dengan pelaksanaan Pemilu yang demokratis. PDI Perjuangan, kata Hasto, kini tengah mengumpulkan 16 ahli IT untuk menelusuri data pemilih bermasalah. Hasil penelusuran ahli IT itu akan disampaikan ke publik dalam waktu dekat.

“Kalau pemilu bermasalah, maka akan sulit recovery,” ucap Hasto.

Di dalam Rapat Pleno pada Senin (4/11/2013), KPU sudah menetapkan DPT untuk Pemilu Legislatif 2014, sebesar 186.612.255 orang. Meski, di dalam paparan KPU, masih terdapat 10,4 juta pemilih yang bermasalah, artinya belum lengkap persyaratannya sebagai Pemilih.

Dalam Rapat Pleno tersebut, Bawaslu dan partai politik peserta pemilu yang diundang hadir sudah menyampaikan peringatan tentang data pemilih yang masih bermasalah itu. Namun, KPU bersikeras menetapkan angka DPT tersebut. KPU mengatakan akan menyelesaikan data pemilih bermasalah yang ikut ditetapkan dalam waktu 30 hari. Partai politik kemudian menyampaikan catatan keberatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com