Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Merasa Tak Terganggu dengan Langkah BNN

Kompas.com - 22/10/2013, 08:38 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi memastikan bahwa pihaknya takkan merasa terganggu dengan proses penyelidikan yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) atas ditemukannya ganja dan sabu di ruangan Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif, Akil Mochtar.

Seperti diketahui, Akil merupakan tersangka kasus dugaan suap sengketa pemilihan kepala daerah (pilkada) yang kini ditahan KPK. Menurut Johan, KPK dan BNN memiliki domain yang berbeda sehingga proses penyelidikan/penyidikan kedua institusi ini dapat jalan bersama-sama.

"Penanganan bisa jalan bersama-sama, ini dua hal yang berbeda," ujar Johan di Jakarta, Senin (21/10/2013).

Saat ditanya, bagaimana langkah KPK jika nantinya BNN menyatakan Akil patut direhabilitasi karena terbukti menggunakan narkotika, Johan enggan berandai-andai sebelum hasil pemeriksaan BNN keluar.

"Nanti tunggu dulu hasilnya, yang pasti kasus yang dituduhkan kepada yang bersangkutan (Akil) jalan terus," ujarnya.

Pada Senin (21/10/2013), BNN menyambangi Gedung KPK untuk mengambil contoh DNA Akil. Contoh DNA Akil ini nantinya akan dicocokkan dengan DNA manusia yang ditemukan BNN dalam linting ganja dari ruangan kerja Akil.

Menurut Kepala Humas BNN, Kombes (Pol) Sumirat Dwiyanto, jika DNA Akil cocok dengan DNA pada ganja tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Akil pernah bersentuhan dengan barang itu. Namun jika tidak, penyelidik BNN akan menelusuri lebih lanjut siapa pemilik barang terlarang tersebut. Sebelumnya BNN telah melakukan uji laboratorium terhadap urine dan rambut Akil. Hasilnya, Akil dinyatakan negatif menggunakan narkotika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com