Subur mengatakan kepada Staf PPI yang bertugas mengantar jemput Subur, Sri Mulyono, kalau dirinya mempunyai pertemuan dengan BIN pada Jumat, (18/10/2013). Sementara, Marciano dalam konferensi persnya, Sabtu (19/10/2013), menyatakan tidak pernah ada pertemuan apapun dengan Subur.
"Jadi ada keterangan yang berlawanan antara Prof SBS dan KaBIN," kata Pengurus Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) itu saat Jumpa Pers di Kantor PPI, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (20/10/2013).
Rahmad juga mempertanyakan pernyataan Subur yang menyampaikan kepada Sri melalui telepon kalau pertemuan yang semula berlangsung jam 10.00 ditunda hingga setelah shalat Jumat, karena kepala BIN harus menjemput presiden di bandara terlebih dahulu. Menurut Rahmad, presiden baru tiba di Jakarta dari kunjungan kerjanya pada Sabtu.
"Jadi, adalah sesuatu yang aneh jika kepala BIN menjemput presiden di bandara pada hari jumat. Hal-hal seperti ini harus diluruskan sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman kepada publik," katanya.
Rahmad juga menegaskan tidak pernah menyebut Subur diculik. Ia juga membantah meminta maaf mengenai beredarnya informasi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.