Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Sosial Tak Banyak Berpengaruh Terhadap Pemilu 2014

Kompas.com - 18/10/2013, 18:26 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat media sosial, Nukman Luthfie, meragukan pengaruh media sosial dalam kondisi politik di Indonesia, termasuk dalam pemilu 2014. Menurutnya, hal ini disebabkan konsentrasi pengguna media sosial, terutama twitter, yang lebih banyak berada di Jakarta.

"Kalau kita lihat kasus Jokowi dan media sosial, itu kan hanya terjadi di Jakarta, bukan di Indonesia. Di (pilkada) Jawa Tengah misalnya, itu kan tidak ada pembicaraan di media sosial," kata Nukman di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat (18/10/2013).

Nukman menyatakan bahwa kemenangan Jokowi dalam pilkada DKI Jakarta 2012 tidak semata-mata bisa dihubungkan langsung dengan pemilu 2014. Meskipun pengguna media sosial ikut berkontribusi dalam isu-isu politik, ia ragu media sosial berperan banyak dalam pemilu mendatang.

Kendati demikian, ia mengemukakan bahwa media sosial mungkin bisa berperan lebih banyak dalam pemilu 2014. Pertama, jika penyebaran pengguna sosial sudah relatif menyebar ke seluruh Indonesia. Saat ini, kata Nukman, pengguna ponsel pintar (smatrphone) kurang dari 40 persen populasi penduduk. Kedua, jika pengguna ponsel pintar yang tahun depan diprediksi dididominasi kalangan muda menularkan pilihan politik kepada orangtuanya.

Dalam kesempatan yang sama, sosiolog Universitas Indonesia, Tamrin Amal Tomagola juga meragukan peran media sosial dalam politik di tanah air. Menurut Tamrin, keterlibatan publik dalam politik memiliki syarat, yaitu warga negara harus berbicara masalah-masalah publik (public issues), bukan masalah pribadi (personal trouble).

"Jadi cyber space (dunia maya) tampaknya sulit menggantikan real space (dunia nyata), " terang Tamrin.

Selain itu, Tamrin mengatakan bahwa masih ada tahap-tahap yang mesti dilalui sebelum celotehan di media sosial memiliki dampak langsung dalam politik, seperti pembentukan sebuah gerakan sosial. Meski begitu, ia tidak menafikkan peran media sosial terhadap politik. Media sosial, katanya, harus tetap bersinergi dengan media-media massa untuk menggaungkan isu-isu publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com