Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tahanan, Andi Makan Tahu dan Sayur Asem

Kompas.com - 18/10/2013, 13:14 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, tidak mendapatkan perlakuan khusus selama mendekam di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Andi makan dengan menu yang sama dengan tahanan lainnya. Menurut adik Andi, Rizal Mallarangeng, kakaknya menceritakan pengalaman makan dengan lauk tahu dan sayur asem selama ditahan KPK.

“Jadi makan nasi, dengan sekerat tahu, tapi dia ceritakan itu sambil tertawa, tidak kelihatan seperti orang susah. Katanya ada temannya yang kasih sambal, tapi saya enggak tahu,” kata Rizal di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (18/10/2013) seusai menjenguk Andi.

Menurut Rizal, Andi tampak sehat setelah sehari menginap di rutan KPK. Mantan sekretaris dewan pembina Partai Demokrat itu pun sempat berolahraga di tahanan. Selama di tahanan, katanya, Andi mengisi waktu dengan membaca buku dan membuat catatan-catatan pengalamannya. Rizal juga mengaku sudah membawakan buku-buku untuk Andi. Termasuk novel Inferno tulisan Dan Brown.

“Dia (Andi) suka buku apa saja, ada yang fiksi, sastra, tentang filosofi kehidupan, sejarah, petualangan,” tuturnya.

Rizal tidak memungkiri kemungkinan jika kakaknya kelak akan menulis buku yang menceritakan pengalaman selama menjalani proses hukum di KPK.

“Insya Allah, kan ada pledoi yang bisa dibuatkan buku, ini kan baru hari pertama,” kata Rizal saat ditanya apakah Andi berencana menulis buku selama berada di tahanan.

Pengacara Andi, Luhut Pangaribuan, menuturkan bahwa kliennya berbagi sel dengan dua tahanan lain.

“Dalam satu kamar bertiga, kondisinya cukup baik,” ujar Luhut.

KPK menahan Andi di Rutan KPK sejak Kamis (17/10/2013). Andi merupakan tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana olahraga Hambalang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com