Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangkapan Adik Ratu Atut Terkait Ketua MK

Kompas.com - 03/10/2013, 15:50 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penangkapan seorang pengusaha yang bernama Tubagus Chaery Wardana masih berkaitan dengan proses tangkap tangan terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Tubagus merupakan adik dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan juga suami dari Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.

"Masih berkaitan dengan Ketua MK, Pak AM (Akil Mochtar)," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (3/10/2013).

Menurut Johan, Tubagus ditangkap KPK di sebuah rumah di kawasan Denpasar, Jakarta, sekitar pukul 23.00 WIB. Kini, dia diamankan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut. Selain Tubagus, KPK mengamankan seorang perempuan berinisial S. Adapun S ditangkap di kawasan Lebak, Banten.

Diduga, Tubagus dan S ini terlibat serah terima uang bersama dengan Akil terkait kepengurusan sengketa Pilkada Lebak. Meskipun demikian, menurut Johan, kasus Tubagus dan S ini berbeda dengan kasus kepengurusan Pilkada Gunung Mas yang juga diduga diurus Akil.

Terkait kepengurusan sengketa Pilkada Gunung Mas, KPK mengamankan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Chairun Nisa, pengusaha bernama Cornelius, Bupati Gunung Mas Hambit Bintih, serta pihak swasta berinisial DH.

Chairun Nisa dan Cornelius ditangkap bersama Akil di rumah Akil di Kompleks Widya Chandra, Jakarta. Sementara Hambit dan DH ditangkap tak lama setelahnya di sebuah hotel di Jakarta Pusat. Penangkapan lima orang ini dilakukan sebelum penangkapan Tubagus dan S.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com