Anggota Timwas Century dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan, pihaknya belum mendapat informasi mengenai kehadiran Budi Mulya dalam rapat hari ini. Mekanisme pemanggilan paksa, kata Bambang, sangat mungkin dilakukan untuk mempercepat terungkapnya skandal bail out Bank Century.
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat ini menambahkan, sesuai agenda yang telah terjadwal, rapat Timwas Century hari ini akan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama pada pukul 10.00 dengan menghadirkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Budi Mulya bersama Rober Tantular diminta hadir pada sesi kedua yang dimulai pukul 14.00.
Pada rapat Timwas Century sebelumnya, Rabu (25/9/2013), Budi Mulya mangkir dan tidak hadir tanpa alasan. Anggota Timwas Century dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra menyatakan, mangkirnya Budi Mulya semakin menunjukkan ada informasi penting yang harus digali terkait skandal Bank Century.
Bahkan lebih jauh, ia menduga ada hal khusus yang melatarbelakangi Budi Mulya tak hadir dalam rapat saat itu. Budi Mulya diundang dalam rapat Timwas Century karena yang bersangkutan pernah menjabat sebagai Deputi Senior Bank Indonesia.
Rencananya, Timwas akan mendalami kebijakan Bank Indonesia menggelontorkan dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun kepada Bank Century. Selain itu, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menuturkan, pemanggilan ini juga bertujuan mengonfrontasi temuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kapolri, dan LPS yang telah lebih dulu hadir dalam rapat Timwas Century.
Kasus bail out Bank Century masih menyisakan sejumlah tanya. Beberapa Anggota Tim Pengawas Bank Century meyakini bahwa mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono adalah pihak yang harus bertanggung jawab atas keputusan memberi dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun kepada Bank Century.
Ketua KPK Abraham Samad berjanji akan membawa kasus bail out Bank Century ke pengadilan pada tahun ini. Saat ini, proses masih mengelola alat bukti yang ditemukan. Abraham mengaku telah mencium adanya kekecewaan dari publik karena dianggap ada tebang pilih dalam penuntasan kasus Century. Namun, ia meminta publik tak perlu memelihara keragu-raguan karena pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini dan menyeret siapa pun yang terlibat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.