Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Pemenang Konvensi Bakal Kalahkan Jokowi

Kompas.com - 16/09/2013, 10:36 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan menanggapi santai penilaian miring untuk konvensi calon presiden yang digelar partainya. Ia yakin, pemenang konvensi akan mampu menandingi calon presiden dari partai lainnya, termasuk bila PDI Perjuangan menurunkan kader andalannya, Joko Widodo (Jokowi).

Ramadhan menjelaskan, pemenang konvensi akan lebih unggul dari calon presiden lainnya disebabkan sistem penggodokan peserta konvensi dilakukan terstruktur dan matang. Sementara itu, Ramadhan menilai calon presiden lainnya, termasuk Jokowi, belum teruji.

"Yang pasti pemenang konvensi bakal menang lawan Jokowi. Soalnya, Jokowi itu belum matang dan serba tanggung. Istilahnya, penggodokannya masih setengah-setengah. Perlu satu periode untuk menilai kematangan Jokowi," kata Pohan melalui pesan singkat, Senin (16/9/2013).

KOMPAS IMAGES Para kandidat yang diundang dalam Konvensi Capres Demokrat

Namun, Wakil Ketua Komisi I DPR ini menyadari bahwa memenangi pemilihan presiden bukan perkara mudah. Atas dasar itu, partainya akan menggodok 11 peserta konvensi dalam waktu delapan bulan ke depan.

"Memang tidak bisa menang mudah. Tapi, menang saja itu sudah cukup, yang penting tetap menang. Sulit atau mudah itu kan soal teknis aja," ujarnya.

Setelah memperkenalkan 11 peserta konvensi, masih ada saja pihak yang meragukan kualitas seleksi calon presiden tersebut. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai, pemenang konvensi sulit memenangkan pemilihan presiden, sedangkan Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Rio Capella menilai konvensi digelar karena Partai Demokrat gagal melakukan kaderisasi.

Setelah melalui tahap pra-konvensi, Konvensi Partai Demokrat dimulai pada 15 September 2013 hingga akhir Desember 2013. Di dalam waktu tersebut, akan dilakukan berbagai kegiatan, mulai dari pengenalan kandidat, wawancara media, dan dilakukan satu kali survei untuk semua kandidat konvensi yang dilakukan oleh tiga lembaga survei.

Pada awal Januari sampai April 2014, pelaksanaan konvensi akan memasuki tahap baru. Kegiatan yang dilakukan adalah wawancara mendalam kepada para kandidat yang melibatkan komite dan tokoh lain sebagai pewawancaranya. Di periode itu juga akan digelar debat antarkandidat dan dilakukan lagi survei untuk menentukan hasil akhir.

Peran masyarakat dalam menentukan pemenang konvensi akan nampak dalam survei akhir tersebut. Seluruh dana terkait konvensi dijamin berasal dari sumber halal dan semua peserta konvensi wajib membuat rekening khusus sebagai wujud transparansi keuangan konvensi.

Inilah formasi kesebelasan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.
1. Ali Masykur Musa (anggota Badan Pemeriksa Keuangan)
2. Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina)
3. Dahlan Iskan (Menteri BUMN)
4. Dino Patti Djalal (Duta Besar RI untuk Amerika Serikat)
5. Endriartono Sutarto (mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem, dan mantan Panglima TNI)
6. Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan)
7. Irman Gusman (Ketua Dewan Perwakilan Daerah)
8. Hayono Isman (anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat)
9. Marzuki Alie (Ketua Dewan Perwakilan Rakyat)
10. Pramono Edhie Wibowo (mantan Kepala Staf Angkatan Darat)
11. Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulawesi Utara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Nasional
Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Nasional
PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

Nasional
Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Nasional
Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com