Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Minta Kader Demokrat Bantu Peserta Konvensi

Kompas.com - 11/09/2013, 22:32 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Ketua Majelis Tinggi yang juga Ketua DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepada seluruh jajaran Demokrat untuk memberikan ruang yang sama kepada semua peserta Konvensi Calon Presiden Demokrat. Kader Demokrat harus membantu kampanye 11 orang peserta Konvensi.

"SBY mengarahkan bagaimana berkompetisi, tapi juga berkolaborasi. Sehingga semua jajaran partai wajib memfasilitasi semua kandidat untuk bertemu rakyat," kata salah satu peserta Konvensi, Marzuki Alie, seusai pertemuan di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (11/9/2013) malam.

Selain SBY, pertemuan tersebut dihadiri para petinggi Demokrat, jajaran Komite Konvensi, dan 11 orang peserta Konvensi. Pertemuan sekitar dua jam itu berlangsung tertutup.

Marzuki menambahkan, SBY juga mengajarkan bagaimana kiat-kiat memenangi pemilu dengan merujuk pengalaman memenangi dua kali pemilihan presiden. SBY mengingatkan bahwa elektabilitas bisa berubah setiap saat.

"Bisa saja sekarang elektabilitas sudah tinggi, tapi nanti kalah dengan calon baru. Contoh di pilkada-pilkada, ada calon yang (elektabilitasnya) sudah tinggi, lalu muncul calon baru, calon yang lama turun, calon baru naik ke atas," kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu.

Marzuki menambahkan, SBY ingin agar kandidat yang terpilih nanti bisa dibanggakan dari segi kapabilitas sebagai capres. Nantinya, kata dia, SBY berjanji akan menjadi tim sukses capres terpilih.

Seperti diberitakan, setelah bertemu SBY, semua peserta Konvensi dijadwalkan tampil di hadapan publik. Mereka akan menyampaikan visi dan misi dalam pertemuan di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (15/9/2013).

Peserta Konvensi yang akan bersaing yakni Ali Masykur Musa, Anies Rasyid Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Jalal, Endriartono Sutanto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarudajang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com