Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Massa, Ical Tak Lirik Mahfud MD dan Dahlan Iskan

Kompas.com - 25/07/2013, 09:12 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sejumlah tokoh digadang-gadang mendampingi kandidat capres Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie. Namun, dua nama yang sempat ramai dibicarakan, yakni Mahfud MD dan Dahlan Iskan, tak terlalu diminati Golkar.

"Mahfud MD dan Dahlan Iskan populer, tapi basis massanya belum jelas. Cawapres idealnya lebih ke arah partai supaya koalisi di parlemen juga kuat," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin di Kompleks Parlemen, Rabu (24/7/2013).

Sebelumnya, Partai Golkar menyatakan ketertarikan dengan sejumlah kandidat untuk menjadi cawapres bagi Ical. Selain Mahfud MD dan Dahlan Iskan, ada pula nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hingga mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo yang kini menjadi anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.

Menurut Nurul, Ical memiliki kewenangan penuh untuk menentukan cawapres. Tetapi, ia mengatakan, dalam Rapimnas yang akan digelar pada Oktober 2013 ini, pengurus-pengurus pusat hingga daerah bisa saja mengusulkan sejumlah nama kepada Ical.

"Tapi, penentunya tetap Pak ARB sendiri," kata anggota Komisi I DPR ini.

Ia melanjutkan, meski dalam Rapimnas akan muncul sejumlah nama sebagai kandidat cawapres bagi Ical, Golkar tetap akan menunggu hasil pemilihan legislatif. Target Golkar ialah memenangi pileg 2014. Jika ternyata target tersebut tercapai dan suara yang didapat Golkar lebih dari 20 persen, tak menutup kemungkinan Golkar akan mengusung kader internal.

"Kalau lebih dari 20 persen ya mungkin saja, kami usung cawapres dari kader internal," katanya.

Jika harus berkoalisi, menurut Nurul, PDI Perjuangan akan menjadi mitra koalisi yang solid.

"Kalau PDI-P mau bergabung, sudah otomatis kuat karena hanya dua partai ini yang kemungkinan akan menang di pemilu," ucap Nurul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com