Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Mafia PKL Tanah Abang Terlalu Besar

Kompas.com - 12/07/2013, 18:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kesulitan menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di jalan-jalan sekitar Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ia menilai ada mafia besar yang bermain di belakangnya.

"Tanah Abang ini memang sulit, bisnisnya terlalu besar, mafianya terlalu besar. Nah, kalau mafianya terlalu besar, Al Capone (mafia legendaris asal AS), agak lama kan, hahaha," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (12/7/2013) sore.

Basuki tidak menyebutkan siapa mafia yang dimaksud tersebut. Ia mengatakan, pembenahan pedagang di jalan-jalan sekitar Pasar Tanah Abang tidak dapat dilakukan secara terburu-buru. Ia meminta semua pihak bersabar menunggu proses tersebut berjalan.

Para PKL itu enggan menempati lokasi Blok G Pasar Tanah Abang yang disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mereka beralasan tidak ada pembeli yang mau masuk ke dalam Blok G.

"Ya, di mana-mana kalau kamu (sudah jualan) di jalan, siapa yang mau ke Blok G? Itu yang iri-iri di situ. Lama-lama kalau dari Tanah Abang, ke (Jalan) Mas Mansur juga dong, ke (Jalan) Abdul Muis saja sekalian kamu dagang diperpanjang. Mana bisa? Itu ada aturannya," ujar Basuki.

Basuki menegaskan bahwa siapa pun tidak diperbolehkan menggunakan jalan untuk berjualan, apalagi disewakan untuk para pedagang. Pemprov DKI Jakarta, kata dia, terus membenahi berbagai fasilitas pada Blok G Pasar Tanah Abang. Basuki menyebutkan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terus mengontrol proses tersebut.

Basuki menyampaikan, ada tiga lokasi PKL yang terus dibenahi oleh Pemprov DKI Jakarta, yakni Pasar Minggu, Jatinegara, dan Tanah Abang. Selain terhadap PKL, penertiban dilakukan terhadap parkir liar.

"Ya, itu tiga yang penting, terus PKL yang jalan dan hambat parkir-parkir liar. Banyak (itu), di KS Tubun, di Slipi juga sama, yang punya gedung kurang ajar kan. Kita enggak tegur dulu, kenapa? Pasukannya kurang. Bulan puasa kan," ujar Basuki sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com