Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAD: Tak Ada Toleransi untuk Anggota TNI Yang Bersalah

Kompas.com - 27/04/2013, 19:53 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com -  Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menegaskan pihaknya tidak akan mentolerir anggotanya yang telah melakukan pelanggaran. Hal ini terkait dengan banyaknya peristiwa buruk yang bersangkutan dengan anggota TNI Angkatan Darat.

Ia mengatakan, siapapun yang salah harus dihukum, namun siapapun yang benar juga selayaknya mendapat pembelaan. "Masyarakat juga bisa lihat, semua pelanggaran yang dilakukan anggota (TNI) sudah diproses secara hukum dan silahkan diikuti,"ujarnya usai melakukan peninjauan dan pengarahan pasukan di Pangkalan Udara TNI Angkatan Darat Ahmad Yani Semarang, Sabtu (27/4/2013).

Sejumlah kasus tersebut, seperti di Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan (OKU), ia katakan proses peradilannya sedang berjalan. Kerusuhan di OKU antara aparat kepolisian dengan TNI, ujarnya, dipicu oleh adanya peristiwa sebelumnya. "Peristiwa sebelumnya belum ada yang disidang, namun peristiwa sesudahnya yang melibatkan prajurit TNI justru sudah disidang," tandasnya.

Terkait penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan Sleman Yogyakarta oleh anggota Kopassus, ia mengatakan pemeriksaan masih dilakukan dan diharapkan bisa secepat dan sekomplit mungkin.

Prihal keributan antara anggota TNI dengan warga sipil yang lari ke kantor PDI Perjuangan di Jakarta, ia katakan, peristiwa itu juga sudah diproses. Ada 10 anggota yang diperiksa, lima anggota akan mendapatkan hukuman disiplin sedang lima lainnya akan dilimpahkan ke Pengadilan Militer. "Dan Pengadilan Militer ini terbuka, silahkan diikuti. Jadi pada dasarnya siapa yang salah harus dihukum, siapa yang benar dibela, semua ada prosesnya dan silahkan ikuti perkembangannya," katanya.

Ia menegaskan, anggota TNI dengan prestasi membanggakan juga patut di apresiasi. Ia mengatakan dirinya pernah melantik seorang bintara dan anggota Kopassus yang naik jabatan luar biasa. Hal itu patut dilakukan karena memang mereka melakukan prestasi di luar panggilan tugas.

Terkait peristiwa Cebongan, ia tidak banyak menjelaskan sebab para terduga masih menjalani pemeriksaan. "Ikuti perkembangan selanjutnya saja karena saya tidak mau mendahului hasil pemeriksaan, dan yang pasti pengadilan militer itu terbuka,"jelasnya. (K60-12)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com