Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Jadi Gembong Sabu Nomor Satu, HK Suap Aparat

Kompas.com - 20/04/2013, 00:06 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pria asal Mataram, Nusa Tenggara Barat, berinisial HK(43), memiliki cita-cita menjadi pengendali sabu nomor satu di wilayah Bali dan Lombok. Demi mewujudkan cita -citanya tersebut, ia pun nekat menyuap oknum aparat untuk menyingkirkan bandar sabu lainnya.

"Jadi kalau ada bandar yang mau main, dihantam sama dia dengan menginfokannya ke aparat agar ditangkap," ujar Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Inspektur Jenderal Benny Jozua Mamoto, dalam konferensi persnya yang digelar di lobi BNN, Jumat (19/4/2013).

Berdasarkan pengakuan HK kepada petugas BNN, ia pun mulai berbisnis sabu sejak empat tahun terakhir. Dengan dibantu istri mudanya berinisial NJ (20) sebagai pengatur keuangan, HK mulai melakukan perekrutan kurir dan pengedar di tempat-tempat wisata tersebut.

Saat itu jugalah, HK berpartner dengan oknum penegak hukum yang ada di wilayah tersebut. Benny melanjutkan, keinginan HK memonopoli peredaran sabu di Bali dan Lombok terkait erat dengan keuntungan yang bisa dihasilkan dalam bisnis haram ini.

Meski enggan menyebut jumlah, Benny menjelaskan, dua wilayah sasaran peredaran sabu HK adalah tujuan wisatawan asing atau lokal yang sangat besar di Indonesia.

"Di mana ada tempat wisata yang berkembang, di situ juga pasti ada gembong narkotika yang masuk. Itu pengalaman kami. Maka, penangkapan HK dan sindikatnya demi menekan pasokan ke tempat-tempat wisata itu," lanjut Benny.

Sementara itu, soal kongkalikong antara HK dan oknum aparat penegak hukum di wilayah itu, Benny mengatakan, BNN telah melakukan koordinasi dengan institusi tempat oknum aparat bernaung. Jika terbukti, janji dia, BNN tidak segan-segan menangkap oknum tersebut.

Sebelumnya diberitakan, BNN meringkus lima orang sindikat peredaran sabu Bali-NTB. Lima orang itu yakni HK (43) dan istri mudanya NJ (20), tiga orang kurirnya berinisial AF (24), S (42), dan SS (50).

SS tak lain adalah atlet catur pemegang medali perak dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau Tahun 2012. Kini, kelima tersangka berikut dengan barang bukti 408,4 gram narkotika jenis sabu telah diamankan di BNN. Sesuai Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, lima tersangka terancam Pasal 114 Ayat (2), Pasal 112 Ayat (2) juncto Pasal 132 Ayat (1) dengan ancaman hukuman pidana seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com