Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufiq Kiemas: Mega Diikuti Intel Itu Bercanda

Kompas.com - 15/04/2013, 19:26 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi senior PDI Perjuangan Taufiq Kiemas menilai pernyataan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang mengaku diikuti aparat intel hanyalah bahan candaan.

Menurutnya, kritik yang disampaikan Megawati kepada pemerintahan saat ini selalu bersifat terbuka yang pasti akan diketahui pemerintah sehingga keberadaan intel tak terlalu diperlukan.

"Diikuti intel itu hanya joke-joke saja. Sebab, apa yang dibicarakan Bu Mega dalam pidato itu terbuka untuk umum dan pasti sampai juga, jadi untuk apa ada intel," ujar Taufiq di Kompleks Parlemen, Senin (15/4/2013).

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menilai keberadaan intel itu bisa saja karena untuk menjalankan fungsi pengamanan. Pasalnya, bagaimanapun juga, para mantan presiden RI memang masih memiliki hak untuk selalu dilindungi aparat keamanan.

Selain itu, kata Taufiq, Megawati juga selalu melontarkan kritik selalu berdasarkan aturan yang ada dan tanpa kekerasan. "Bu Mega selalu katakan 'saya kritis, tapi anti-kekerasan. Saya kritis pakai aturan dan alasan'. Apa yang diomongin kan terbuka. Setiap kali kemari memberi tahu," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yakin bahwa ada aparat intelijen yang mengikuti setiap kegiatannya ketika mengurus partai. Hal itu ia rasakan saat menghadiri acara deklarasi pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (14/4/2013).

"Dia ditugasi ngintel, dengarkan saya pidato. Nanti semenit saja, pidato saya sudah masuk ke pucuk pimpinan republik ini. Pasti! Enggak apa-apa, biar. Saya begini supaya dia mengerti, kamu tuh mimpin mesti ngono (begitu). Tapi, saya anti-kekerasan, saya tidak suka kebohongan," kata Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com