Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud: KAHMI Tidak Ikut Campur Kasus Anas

Kompas.com - 22/02/2013, 21:12 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Mahfud MD menyatakan organisasinya tak akan ikut campur pada proses hukum Anas Urbaningrum bila KPK menangani kasus Ketua Umum Partai Demokrat itu dengan profesional. Hanya bila dalam proses nanti ada perlakuan tak adil untuk Anas, KAHMI akan turun tangan.

"Urusan hukum yang konkret, KAHMI tidak ikut campur. Biarkan berjalan," kata Mahfud saat dihubungi melalui telepon, Jumat (22/2/2013) malam. Namun, dia berharap KPK harus bekerja profesional, termasuk memaparkan secara terbuka di pengadilan nanti, apa dua alat bukti yang dipakai menjerat Anas. Seperti diketahui, Anas adalah Ketua PB HMI periode 1997-1999 dan kini duduk di jajaran Presidium KAHMI.

Mahfud menilai selama ini KPK sudah bekerja baik dan profesional. Dia tidak melihat ada intervensi di balik penetapan Anas sebagai tersangka KPK. Kalau ada anggapan bahwa penetapan ini merupakan dampak desakan istana sebagian kalangan internal Partai Demokrat, imbuh Mahfud, di sisi lain juga ada desakan dari kalangan yang menolak bila Anas dikaitkan dengan perkara hukum.

"Nah, kalau nanti ternyata Anas diperlakukan dengan tidak adil, barulah kami akan protes," kata Mahfud. Bagi KAHMI, ujarnya, yang penting adalah hukum ditegakkan dengan benar. Sejauh ini, Mahfud proses yang dijalankan KPK terkait kasus Anas masih lazim.

KAHMI, lanjut Mahfud, tidak menyediakan bantuan hukum untuk Anas. Perlakuan ini juga berlaku untuk jajaran KAHMI yang lain. "KAHMI ini, kan, ormas, kami tidak menyediakan (bantuan hukum) itu. Tapi, saya dengar Partai Demokrat sudah menjanjikan bantuan hukum. Saya kira itu memang wajib dilakukan," kata dia.

KPK, Jumat (22/2/2013) malam, menetapkan Anas sebagai tersangka dalam dugaan penerimaan gratifikasi terkait kasus Hambalang. Selain menetapkan Anas sebagai tersangka, KPK juga meminta pencegahan kepada imigrasi untuk Anas.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Skandal Proyek Hambalang

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

    Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

    Nasional
    Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

    Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

    Nasional
    Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

    Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

    Nasional
    Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

    Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

    Nasional
    Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

    Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

    Nasional
    Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

    Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

    Nasional
    KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

    KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

    Nasional
    554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

    554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

    Nasional
    Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

    Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

    Nasional
    PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

    PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

    Nasional
    KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

    KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

    Nasional
    KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

    KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

    Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

    Nasional
    Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

    Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

    Nasional
    Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

    Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com