Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Radikal Perancis di Balik Ledakan Bom di Paris

Kompas.com - 30/03/2012, 00:33 WIB
R. Adhi Kusumaputra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) hari Kamis (29/3/2012) mengungkapkan, sebuah kelompok radikal di Perancis, yang memiliki link dengan Indonesia, berada di balik ledakan bom di luar kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris, pekan lalu.

Informasi ini diperoleh dari Kepolisian Indonesia, yang menugaskan anggotanya berangkat ke Perancis untuk memburu seorang lelaki yang dicari sejak dua tahun lalu. Namun, belum jelas apakah ada hubungan antara ledakan bom Paris dan tersangka yang diburu.

"Ada indikasi sangat kuat yang menyebabkan Kepolisian Indonesia mengambil kesimpulan soal kelompok teroris yang bermarkas di Perancis," kata Ansyaad Mbai, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), kepada kantor berita Perancis AFP. Mbai tidak menyebutkan nama kelompok itu, tetapi memberi gambaran bahwa itu organisasi Islam.

"Kita tahu bahwa beberapa orang, termasuk kelompok radikal di Perancis, memiliki kontak dengan kelompok-kelompok radikal di Indonesia," katanya.

Pemerintah Indonesia sebelumnya menolak menyatakan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris menjadi target khusus dalam ledakan 21 Maret lalu, yang menyebabkan kerusakan serius di sekitar gedung kedutaan, tetapi tak ada yang terluka.

"Kelompok radikal berkomunikasi dengan mitranya di Indonesia melalui website grup milik orang Indonesia," ungkap Mbai.

"Petugas Kepolisian Indonesia berangkat ke Paris hari Kamis malam untuk berkoordinasi dengan otoritas Perancis, dalam kaitan mencari seorang warga negara Perancis bernama Frederic Jean Salvi," kata Mbai.

Kepolisian Indonesia telah memburu Salvi sejak tahun 2010 lalu ketika mereka menemukan sebuah mobil miliknya dalam penggerebekan antiterorisme di Jawa Barat. Kepolisian Indonesia menangkap lima orang dan menyita bahan peledak di bengkel pembuatan bom ilegal.

Mbai belum dapat memberi konfirmasi apakah jaringan Salvi berada di balik ledakan di Paris.

"Ini jenis yang sama dengan kelompok Salvi, tapi apakah ledakan di Paris dilakukan kelompok Salvi? Itu bukan hal yang mustahil," katanya.

Mbai mengatakan kepada AFP pada tahun 2010 bahwa Salvi memiliki sejarah ekstremis militan di Perancis dan dilaporkan bekerja dengan militan Al Qaeda untuk mempersiapkan serangan bom di Jakarta, mirip yang dilakukan pada tahun 2008 di Mumbai, India.

Bom meledak pada 21 Maret 2012 sekitar pukul 05.00 ketika jalan di kawasan Paris barat relatif sepi. Ledakan itu memecahkan kaca gedung dalam radius 50 meter dan menyebabkan dua mobil terbakar.

Pada tahun 2004, sebuah bom meledak di daerah yang sama pada tanggal yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com