Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Terbukti Memeras Aktor Kanada, Petugas Imigrasi Bali Dikenakan Sanksi

Kompas.com - 08/03/2012, 15:46 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia akan menjatuhkan sanksi jika petugas Imigrasi Bandara Ngurah Rai, Bali, berinisial RE terbukti memeras aktor asal Kanada, Taylor Kitsch. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana di Jakarta, Kamis (8/3/2012).

"Saya akan pastikan, kalau ada kesalahan, akan ada sanksi," ucap Denny.

Meskipun demikian, Denny mengatakan kalau tuduhan tersebut masih harus dibuktikan melalui proses penyelidikan yang tengah berjalan. Berdasarkan informasi yang diterima Denny, petugas Imigrasi tersebut mengaku tidak memeras. "Dia (petugas) masih mengatakan, 'Saya enggak minta orang itu'," kata dia.

Denny menuturkan, peristiwa itu bermula saat aktor Taylor Kitsch memasuki pelintasan bandara. Ia mengaku akan mengikuti kegiatan pembuatan film di Nusa Tenggara Timur (NTT). Lalu, cerita Denny, RE tidak yakin sehingga sang aktor menunjukkan bukti berupa foto-foto kegiatannya bermain film yang disimpannya di telepon selulernya merek iPhone.

RE diduga mengeluarkan kata-kata yang mengandung nada pemerasan saat Taylor Kitsch menunjukkan ponselnya yang berisi foto-foto. Kitsch merasa petugas Imigrasi itu meminta telepon selulernya.

Sebelumnya diberitakan, langkah Kitsch memasuki wilayah dihentikan karena buku paspornya sudah penuh sehingga tidak ada tempat untuk memberi cap. RE lalu meminta Kitsch untuk memperbarui buku paspornya. Kitsch menolak dan mengatakan bahwa ia sudah memiliki visa dan hendak shooting film di Nusa Tenggara Timur. Untuk membuktikan bahwa ia seorang aktor, Kitch menunjukkan foto-foto di telepon selulernya.

Menurut keterangan Kepala Divisi Imigrasi Kantor Hukum HAM Wilayah Bali Ida Bagus Komang Adnyana, petugas Imigrasi itu hanya berujar, "Oh, iPhone-mu bagus." Kitsch akhirnya diizinkan masuk di wilayah Indonesia. 

Pada awal Maret, Kitsch tampil di acara bincang-bincang "Late Show with David Letterman" yang disiarkan stasiun televisi CBS. Dalam acara itu, ia mengungkapkan bahwa seorang petugas Imigrasi di Filipina meminta telepon pintarnya. Belakangan diketahui bahwa yang dimaksud Kitsch adalah Indonesia, bukan Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

Nasional
Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Nasional
PDN Diserang 'Ransomware', Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

PDN Diserang "Ransomware", Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

Nasional
PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

Nasional
Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Nasional
Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Nasional
Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Nasional
Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Nasional
Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: 'Nusantara Baru, Indonesia Maju'

Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: "Nusantara Baru, Indonesia Maju"

Nasional
KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

Nasional
Dinyatakan Langgar Etik, Bamsoet: Saya Tak Mau Berpolemik

Dinyatakan Langgar Etik, Bamsoet: Saya Tak Mau Berpolemik

Nasional
Pakar Sebut Prabowo Bakal Menang Mudah jika Presiden Dipilih MPR

Pakar Sebut Prabowo Bakal Menang Mudah jika Presiden Dipilih MPR

Nasional
Ungkap Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Willy Aditya: Habis Pemilu Berteman Lagi...

Ungkap Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Willy Aditya: Habis Pemilu Berteman Lagi...

Nasional
PDN Diserang 'Ransomware', Tanggung Jawab Penyedia Layanan Disorot

PDN Diserang "Ransomware", Tanggung Jawab Penyedia Layanan Disorot

Nasional
Menkominfo: Pemerintah Tidak Akan Bayar Permintaan Tebusan 8 Juta Dollar Peretas PDN

Menkominfo: Pemerintah Tidak Akan Bayar Permintaan Tebusan 8 Juta Dollar Peretas PDN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com