Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Masih Pakai Senjata Buatan Tahun 1945

Kompas.com - 14/11/2011, 08:29 WIB
Imam Prihadiyoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga saat ini, sebagian anggota TNI masih menggunakan senjata peninggalan perang kemerdekaan buatan tahun 1945.

Begitu pula dengan kendaraan operasional, seperti jip, truk, dan bus, dan sepeda motor untuk operasional, masih di bawah jumlah standar dan dengan kondisi yang sudah tua. Belum lagi bicara tentang kondisi rumah dinas prajurit yang banyak sudah tidak layak huni lagi.

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq, Senin (14/11/2011), menyatakan, dari kunjungan masa resesnya, dia menyempatkan berkunjung ke Markas Korem 063/Sunan Gunung Jati (SGJ) Cirebon, Jawa Barat. Dia disambut langsung oleh Danrem 063 Kolonel Ali Sanjaya bersama kepala kodim sewilayah Korem 063 yang meliputi Karawang, Purwakarta, Subang, Indramayu, Kota dan Kabupaten Cirebon, serta Kuningan dan Majalengka.

Dalam pemaparannya, Danrem menyatakan, luasnya wilayah kerja Korem 063 SGJ belum didukung sarana dan prasarana operasional yang memadai. Dari sejumlah senjata yang dimiliki, sebagian adalah peninggalan perang kemerdekaan buatan tahun 1945.

Karena itu, Danrem berharap agar kondisi ini mendapat perhatian yang serius dari DPR dan tentunya pemerintah.

Mahfudz mengaku prihatin dengan kondisi tersebut dan menyatakan akan menyampaikan aspirasi tersebut dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI.

Meski demikian, Mahfudz juga menyampaikan kekaguman dan rasa hormat serta bangganya kepada setiap prajurit TNI karena tetap menjalankan tugas mengamankan bangsa ini dengan dedikasi yang tinggi. "Jangan sampai prajurit TNI mogok kerja karena menuntut perbaikan fasilitas dan penunjang kerja, bisa bahaya negara ini," ujar Mahfudz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com