Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Belum Berupaya Cari Nazaruddin

Kompas.com - 14/06/2011, 20:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi belum berupaya aktif mencari lokasi keberadaan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin. Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, pihaknya belum akan menjemput paksa Nazaruddin.

KPK masih menunggu itikad baik Nazaruddin untuk memenuhi panggilan kedua terkait kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. "Belum, kita masih menunggu pemanggilan kedua," kata Johan, Selasa (14/6/2011) di Jakarta.

Kasus itu melibatkan mantan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam, Mindo Rosalina Manulang (Direktur Pemasaran PT Anak Negeri), dan Manajer PT Duta Graha Indah Mohamad El Idris. Nazaruddin sedianya akan diperiksa sebagai saksi untuk Mindo.

KPK telah melayangkan surat pemanggilan pemeriksaan kedua terhadap Nazaruddin. Dijadwalkan, anggota Komisi VII DPR itu akan diperiksa pada Kamis (16/6/2011). Pada pemeriksaan pertama yang dijadwalkan Senin (13/6/2011) Nazaruddin mangkir tanpa informasi dan konfirmasi. "Sampai sekarang, yang bersangkutan tidak memberi tahu posisinya," ucap Johan.

Sesuai perundang-undangan, KPK dapat langsung menggelandang Nazaruddin pada panggilan kedua bersamaan dengan di antarkannya surat pemanggilan. Dengan catatan, yang bersangkutan berada di lokasi. "Panggilan kedua, kalau orangnya ada, KPK bisa membawa orangnya," kata Johan.

Namun demikian, hingga kini KPK tidak mengetahui keberadaan Nazaruddin. Penyidik KPK juga belum bertemu dengan Nazaruddin.

Surat pemanggilan kedua dilayangkan ke rumah Nazaruddin di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, ke kantornya melalui Sekretariat Jenderal DPR, dan ke Fraksi Partai Demokrat di DPR. Jika pemanggilan kedua tersebut tetap diacuhkan, kata Johan, KPK akan melayangkan surat pemanggilan ketiga. Penjemputan paksa juga dapat dilakukan pada pemanggilan ketiga. "Penjemputan paksa bisa dilakukan pada pemanggilan ketiga, kalau dia (Nazaruddin) ada," ungkapnya.

Kendati demikian, hal tersebut menurut Johan masih terlalu jauh. Nama Nazaruddin disebut-sebut terlibat dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games setelah Kamaruddin Simanjuntak, mantan kuasa hukum Mindo mengungkapkan bahwa politikus Partai Demokrat itu adalah atasan Mindo di PT Anak Negeri. Menurut cerita Rosa kepada Kamaruddin, Mindo hanya diperintah Nazaruddin selaku atasannya untuk mengantarkan El Idris menemui Wafid membawa cek senilai Rp 3,2 miliar. Namun keterangan tersebut kemudian dicabut Mindo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih Para Pemberani

    Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih Para Pemberani

    Nasional
    Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

    Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

    Nasional
    Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

    Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

    Nasional
    Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

    Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

    Nasional
    Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

    Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

    Nasional
    Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

    Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

    Nasional
    Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

    Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

    Nasional
    Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

    Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

    Nasional
    AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

    AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

    Nasional
    Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

    Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

    Nasional
    Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

    Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

    Nasional
    Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

    Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

    Nasional
    Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

    Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

    Nasional
    Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

    Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

    Nasional
    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com