Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Himbauan Demokrat ke Nazar Cuma Sinetron

Kompas.com - 13/06/2011, 16:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardhi menilai, himbauan Partai Demokrat agar kadernya M Nazaruddin segera pulang ke Indonesia hanya sinetron belaka.

Nazaruddin yang tersangkut kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang dan pengadaan dan revitalisasi sarana prasarana di Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional 2007 (Kementerian Pendidikan Nasional) itu dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi untuk dimintai keterangan.

Namun Demokrat yang merupakan partai pemenang pemilu, dinilai tak bersungguh-sungguh berupaya agar mantan Bendahara Umumnya tersebut kembali ke Indonesia. Saat ini, Nazaruddin diduga berada di Singapura.

Menurut Adhie, yang juga mantan juru bicara Presiden ke-IV RI Abdurrahman Wahid, Demokrat seharusnya memecat Nazaruddin sebagai anggota DPR RI. "Ini akan lebih memudahkan penyelidikan. Jadi, tak perlu menunggu hasil dari BK DPR RI," kata Adhie seusai diskusi politik di Jakarta, Senin (13/6/2011).

Terkait pemecatan, Adhie mengatakan, hal ini seharusnya menjadi inisiatif dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Terlebih, selama ini Presiden selalu mengatakan bahwa dirinya selalu berada di garda terdepan di bidang pemberantasan korupsi.

Pada pemeriksaan yang dijadwalkan berlangsung Senin ini, Nazaruddin hampir dipastikan tak datang. Namun, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, KPK akan menunggu kehadiran Nazar atau berita terkait kehadiran atau ketidakhadirannya hingga pukul 17.00. Jika tidak, KPK akan melayangkan surat pemanggilan kedua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com