Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Minta Nazaruddin Pulang dengan Sukarela

Kompas.com - 29/05/2011, 09:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berharap dan meminta kadernya, mantan Bendahara Umum, M Nazaruddin, untuk pulang ke Tanah Air dengan sukarela, setelah diinformasikan terbang ke Singapura pada 23 Mei lalu. Hal itu disampaikan SBY saat melakukan pertemuan dengan 20 pengurus DPP Demokrat di kediamannya, Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/5/2011) malam.

"Dalam pertemuan tadi malam, terkait kepergian Nazaruddin ke Singapura, Pak SBY meminta pengurus Demokrat untuk mengambil langkah proaktif dalam mewujudkan Nazaruddin kembali ke Indonesia secara sukarela. Pak SBY mengharapkan yang bersangkutan pulang secara sukarela," kata Ketua DPP Partai Demokrat Kastorius Sinaga kepada Kompas.com, Minggu (29/5/2011).

Akan tetapi, kata Kastorius, pihaknya belum mengetahui informasi terbaru, apakah saat ini Nazaruddin sudah berada di Tanah Air atau masih di Singapura. Kendati demikian, lanjutnya, SBY meminta para pengurus DPP Demokrat untuk menindaklanjuti informasi kepergiannya. Bahkan, bila perlu menjemput Nazaruddin bila memang masih berada di Singapura.

"Karena Pak SBY melihat kepergian Nazar sudah menimbulkan spekulasi yang tidak perlu dan tidak baik," ujarnya.

Pertemuan yang berlangsung selama lebih kurang 1,5 jam tersebut juga mendiskusikan mengenai rencana pemanggilan KPK terhadap Nazaruddin. Jika sampai jadwal pemanggilan yang bersangkutan tidak kembali ke Indonesia, Nazaruddin dinilai tidak memiliki niat baik dalam menegakkan hukum.

"Kalau tidak sukarela balik ke Indonesia, akan ditempuh jalur-jalur sesuai hukum, seperti pemulangan paksa. Silakan melakukan langkah-langkah hukum," kata Kastorius.

Pada Sabtu (28/5/2011) kemarin, beredar pesan singkat gelap yang mengatasnamakan Nazaruddin. Dalam pesan singkat tersebut disebutkan bahwa ia akan melakukan balas dendam dari Singapura. Pesan itu dikirimkan dari nomor telepon dengan kode wilayah Singapura, yaitu +6584393xxx. DPP Partai Demokrat pun menggelar rapat mendadak di kantor DPP pada malam tadi dan secara mendadak dipanggil SBY untuk melakukan pertemuan di Cikeas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

    Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

    Nasional
    PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

    PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

    Nasional
    Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

    Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

    Nasional
    Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

    Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

    Nasional
    Ikut Kabinet atau Oposisi?

    Ikut Kabinet atau Oposisi?

    Nasional
    Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

    Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

    Nasional
    Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

    Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

    Nasional
    Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

    Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

    Nasional
    Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Nasional
    PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

    PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

    Nasional
    Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

    Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

    Nasional
    Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

    Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

    Nasional
    Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

    Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

    Nasional
    Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

    Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

    Nasional
    Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

    Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com