JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian menyita sembilan buku tabungan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam penangkapan enam orang yang diduga terkait jaringan Negara Islam Indonesia (NII) di daerah Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar mengatakan, jumlah saldo di salah satu rekening mencapai Rp 350 juta. Boy mengaku belum mengetahui jumlah saldo di rekening lain. Sembilan rekening itu, kata dia, di antaranya dibuka atas nama TDH, Gubernur NII wilayah Jawa Tengah.
"Sedang dalam pendalaman terkait uang yang disimpan. Sementara ini diduga berasal dari anggota yang telah dibaiat, seperti ada iuran perjuangan," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (25/5/2011).
Selain TDH, ikut ditangkap lima orang lain, yakni NB (menjabat Kepala Bagian Komunikasi), SP (Kepala Bagian Pers), MAS (Bendahara), SL (Kepala Bagian Logistik), dan MR (anggota logistik). Keenamnya dijerat Pasal 107 KUHP tentang makar dan Pasal 55 KUHP tentang turut serta. Mereka langsung ditahan di Rumah Tahanan Polda Jateng.
"Mereka berjuang membentuk pemerintah di tingkat daerah, khususnya di Jawa Tengah. Aktivitas mereka sudah sejak tahun 2007," kata Boy.
Seperti diberitakan, awalnya penyidik hanya akan menangkap pria berinisial M untuk menelusuri keberadaan buronan berinisial A. Namun, ketika M akan ditangkap, ada lima orang lain yang berada di rumah itu. Setelah digeledah, penyidik menemukan berbagai dokumen dan buku terkait jaringan NII.
Penangkapan itu merupakan pengembangan penyidikan kasus 17 pejabat NII yang ditangkap di Jawa Barat. Ke-17 orang itu telah divonis bersalah melakukan percobaan makar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.