JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengungkapkan, negara ini harus diselamatkan. Indonesia kini berada dalam bahaya korupsi yang luar biasa dan memasuki semua lini kehidupan.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Selasa (24/5/2011), pemimpin tujuh lembaga negara akan berkumpul di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, untuk membicarakan implementasi ideologi Pancasila dalam menghadapi persoalan-persoalan kenegaraan yang ada saat ini.
Kegiatan ini akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua MPR Taufiq Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua MK Mahfud MD, Ketua MA Harifin A Tumpa, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hadi Purnomo, dan Ketua Komisi Yudisial Eman Suparman.
”Soal pemberantasan korupsi ini, itu soal yang lebih teknis. Pemberantasan korupsi itu ada di ujung persoalan. Hulunya ada di komitmen berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini, Pancasila tidak dihayati secara sungguh-sungguh,” ungkap Mahfud, Senin di ruang kerjanya.
Menurut dia, negara harus diselamatkan, dan salah satu caranya adalah menyelamatkan ideologi negara yang merupakan tugas bersama. "Kalau membela pemerintahan bisa ramai dan tidak kompak karena beda politik, tetapi kalau membela ideologi negara itu milik kita bersama. Nah itu itu yang akan kami bicarakan," katanya.
Dalam pertemuan hari ini, setiap ketua lembaga negara akan menyampaikan makalah secara bergantian. "Secara teknis, semua kepala lembaga negara itu akan menyampaikan paper yang masing-masing 15 menit, lalu Presiden akan diberikan waktu lebih banyak karena beliau nanti akan merangkum semua gagasan itu di dalam pendapatnya sendiri, yang akan didiskusikan bersama," katanya.
Pertemuan itu, kata Mahfud, bertujuan untuk menyamakan visi pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan bernegara. Hal itu sesuai dengan tema pertemuan yaitu "Memantapkan Posisi dan Peran Masing-Masing Lembaga Negara dalam Upaya Penguatan Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara".
Mahfud menegaskan bahwa selama ini Pancasila tidak pernah lagi dihayati secara sungguh-sungguh dalam kehidupan bernegara sehingga negara morat-marit dan korupsi terjadi di mana-mana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.